Minggu 28 April, 2024
Beranda Keamanan dan Ketertiban Soal Deklarasi Dari ULMWP, Masyarakat Papua Tak Terlalu Gubris

Soal Deklarasi Dari ULMWP, Masyarakat Papua Tak Terlalu Gubris

suaranewspapua.com. ULWMP atau United Liberation Movement for West Papua pimpinan Benny Wenda mengumumkan pemerintahan pembentukan sementara Papua Barat secara sepihak. Kondisi Papua saat ini masih kondusif tidak ada masalah apa pun.

“Papua aman kondusif tidak ada masalah apa-apa,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal ketika dihubungi, Rabu (2/12/2020).

Kamal mengatakan pernyataan yang diumumkan Benny Wenda tidak berpengaruh bagi warga di Papua. “Nggak ada pengaruh oleh warga Papua di Papua,” ujarnya.

Pengumuman soal Papua Barat ini disampaikan Benny Wenda di akun Twitternya, Selasa (1/12). Benny Wenda memanfaatkan momen 1 Desember yang diklaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai hari kemerdekaan Papua Barat.

“Today, we announce the formation of our Provisional Government of #WestPapua. From today, December 1, 2020, we begin implementing our own constitution and reclaiming our sovereign land,” tulis Benny Wenda seperti dilihat Rabu (2/12).

UMLWP mendeklarasikan pemerintahan sementara Papua Barat, namun tidak ada kejelasan terkait tempat dan waktu deklarasi ini.

Pengumuman itu mendapat kritik dari Guru Besar Hukum Internasional Hikmahanto

Guru besar hukum internasional dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof Hikmahanto Juwana, memberikan tanggapan tentang kebiasaan kelompok pro-separatis Papua yang selalu memanfaatkan momen tertentu untuk kepentingannya dan kali ini memanfaatkan momen 1 Desember. Pernyataan Hikmahanto ini juga dimuat dalam keterangan pers yang disampaikan oleh TNI.

Terkait deklarasi pemerintahan sementara Papua Barat, Hikmahanto menjelaskan bahwa di dalam hukum internasional, deklarasi ini tidak ada dasarnya. Dan karenanya, kata dia, tidak diakui oleh negara lain.

Ketika ditanya tentang negara-negara pasifik yang selama ini menunjukkan dukungannya, guru besar dari Universitas Indonesia ini menegaskan bahwa hal tersebut tidak dapat menjadi tolok ukur karena akan mengganggu hubungan antarnegara.

“Kalaulah ada yang mengakui maka negara-negara yang mengakui ada negara pasifik yang secara tradisional mendukung Papua Merdeka. Negara-negara ini tidak bisa menjadi dasar bagi pengakuan pemerintahan sementara yang dibentuk,” kata Hikmahanto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Max Ohee: BMP Must Become a Partner of the Government in Keeping Papua Within the Framework of the Republic of Indonesia

Jayapura- Chairman of the Red and White Front of the Republic of Indonesia (BMP-RI), Max Abner Ohee,...

Max Ohee: BMP Harus Menjadi Mitra Pemerintah Dalam Mengawal Papua Tetap Dalam Bingkai NKRI

Jayapura- Ketua Barisan Merah Putih Republik Indonesia (BMP-RI), Max Abner Ohee menyampaikan bahwa BMP harus menjadi Mitra...

Ali Kabiay: KKB Terror Action Has Wide Impact on Society

Papuan Youth leader, Ali Kabiay Papuan Youth leader, Ali Kabiay, responded to the acts of violence carried out...

Ali Kabiay: Aksi Teror KKB Berdamapk Luas Ke Masyarakat

Tokoh Pemudah Papua, Ali Kabiay Tokoh Pemudah Papua, Ali Kabiay menyikapi aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata...

Recent Comments