Selasa 12 Desember, 2023
Beranda Hukum&Kriminal Soal Deklarasi Beny Wenda, GOLKAR : Dunia Internasional Tetap Akui Papua Bagian...

Soal Deklarasi Beny Wenda, GOLKAR : Dunia Internasional Tetap Akui Papua Bagian Dari Indonesia

suaranewspapua.com. Jakarta.- United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pimpinan Benny Wenda mendeklarasikan pemerintahan sementara Papua secara sepihak. Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Golkar, Christina Aryani, menilai hal tersebut gimik belaka.

“Tiap kali 1 Desember always the same thing, mereka kan selalu memanfaatkan momen itu. Nah sekarang masalahnya mau gimana? Lepas dari Indonesia? Ya nggak bisalah, kita mengakui NKRI itu satu,” kata Christina di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12/2020).

Menurut Ketua DPP Partai Golkar ini, deklarasi dari Benny Wenda cs bukanlah hal yang pertama. Namun Christina menanggap dunia internasional tetap mengakui Papua bagian dari Indonesia.

“Lalu kayak di Inggris dulu juga deklarasi, di Oxford, di sana juga mengakuinya Indonesia kita kok. Jadi memang selalu kita lihat selalu diangkat-angkat tiap 1 Desember dapat momentum untuk angkat ini,” ujar ya.

Soal deklarasi terbaru dari Benny Wenda dan kawan-kawan pun, menurut Christina hanya gimik belaka mencari perhatian. Gaya kelompok mereka pun mudah ditebak.

“Mereka pasti mencoba gimik-gimik baru untuk menarik perhatian bahkan kayak di sidang PBB, itu kan kita lihat ada pattern, ada pola yang selalu diambil ya namanya orang usaha ya pasti segala sesuatu dilakukan,” imbuhnya.

Sebelumnya, ULWMP pimpinan Benny Wenda mengumumkan pemerintahan pembentukan sementara Papua Barat secara sepihak. Langkah Benny Wenda soal Papua Barat tak bisa dibenarkan.

“Today, we announce the formation of our Provisional Government of #WestPapua. From today, December 1, 2020, we begin implementing our own constitution and reclaiming our sovereign land,” tulis Benny Wenda di akun Twitternya, seperti dilihat Rabu (2/12).

UMLWP mendeklarasikan pemerintahan sementara Papua Barat, namun tidak ada kejelasan terkait tempat dan waktu deklarasi ini

Guru besar hukum internasional dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof Hikmahanto Juwana, memberikan tanggapan tentang kebiasaan kelompok pro-separatis Papua yang selalu memanfaatkan momen tertentu untuk kepentingannya dan kali ini memanfaatkan momen 1 Desember. Pernyataan Hikmahanto ini juga dimuat dalam keterangan pers yang disampaikan oleh TNI.

“Kalaulah ada yang mengakui maka negara-negara yang mengakui ada negara pasifik yang secara tradisional mendukung Papua Merdeka. Negara-negara ini tidak bisa menjadi dasar bagi pengakuan pemerintahan sementara yang dibentuk,” kata Hikmahanto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Jayapura Police Chief: Jayapura Regency Government Office Arson Suspects Are Students and KNPB Militant Members

Sentani- Located in the Obhe Reay May Hall of Jayapura Police, a press release was held by the Criminal Investigation Unit regarding...

Kapolres Jayapura: Tersangka Pembakaran Kantor Instansi Pemda Kab Jayapura Merupakan Mahasiswa dan Anggota Militan KNPB

Sentani- Bertempat di Aula Obhe Reay May Polres Jayapura, dilaksanakan press release oleh Sat Reskrim mengenai pengungkapan kasus pembakaran kantor Kemenag Kab....

Handling Papuan KKB Still Prioritizes Soft Approach

JAYAPURA - Handling Armed Criminal Groups (KKB) in Papua is one of the concerns of TNI Commander General Agus Subiyanto.

Penanganan KKB Papua Masih Utamakan Soft Approach

JAYAPURA - Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua menjadi salah satu perhatian Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Ia...

Recent Comments