Uncategorized

BBKSDA Papua Mengeluarkan Permohonan Maaf atas Pembakaran Mahkota Cenderawasih dari Barang Sitaan

Sejumlah warga dari Boven Digoel, Papua Selatan, menggelar demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap cara pemusnahan mahkota burung cenderawasih yang dilakukan oleh BBKSDA Papua, yakni dengan cara dibakar.

Dalam aksi tersebut, warga menegaskan bahwa mahkota burung cenderawasih merupakan simbol penting bagi masyarakat Papua dan sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan ritual keagamaan. Oleh karena itu, mereka menganggap bahwa tindakan pembakaran mahkota tersebut tidak sepatutnya dilakukan.

Bupati Boven Digoel, Roni Omba, turut mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi secara berlebihan dan mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban serta tidak melakukan aksi yang bersifat anarkis dan tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya, beredar rekaman video yang menunjukkan proses pemusnahan mahkota burung cenderawasih di halaman kantor BBKSDA Papua di Kota Jayapura. Pemusnahan dilakukan sebagai bagian dari upaya memusnahkan mahkota yang disita selama operasi pengawasan terhadap peredaran tumbuhan dan satwa ilegal serta tindak kejahatan di bidang kehutanan di wilayah Papua.

Majelis Rakyat Papua Selatan menyayangkan tindakan pemusnahan mahkota burung cenderawasih tersebut dengan metode dibakar. Mereka menilai bahwa masih terdapat alternatif yang lebih menghormati budaya adat Papua dalam menangani barang sitaan tersebut.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua secara resmi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua atas tindakan pemusnahan mahkota burung cenderawasih yang dilakukan. Mereka menegaskan bahwa langkah tersebut diambil semata-mata untuk menegakkan hukum dan memutus rantai perdagangan ilegal satwa dilindungi, tanpa bermaksud melecehkan nilai budaya dan identitas masyarakat Papua

Related Articles

Back to top button