Minggu 28 April, 2024
Beranda Pembangunan Mengenai Konfilik Di Papua, Penegakan Hukum Jadi Landasan Utama Demi Membangun Papua...

Mengenai Konfilik Di Papua, Penegakan Hukum Jadi Landasan Utama Demi Membangun Papua Emas

Papua- Mengenai tentang Papua, tak bisa dipungkiri baik Pemerintah, Tokoh bahkan Aparat Keamanan (TNI-Polri) merupakan tugas yang sangat berat demi membangun Papua yang maju.

Jika ditarik garis waktu, maka masalah atau hambatan yang di hadapi ialah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terus bersarang di berbagai tempat di Papua yang menghambat segala sesuatunya.

Hal ini merupakan hambatan yang serius, sehingga Pembangunan di Papua masih sangat-sangat sulit bahkan menjadi persoalan yang meski di pikirkaan bersama.

Untuk itulah peran TNI-Polri ada di paling depan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan terhadap aksi dari Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut. Selain itu, keterlibatan Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda di Papua merupakan dorongan untuk menyatukan suara menolak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk melakukan aksinya.

Kehadiran TNI-Polri bukan memberikan dampak negatif terhadap suatu tempat dimana mereka ditempatkan, melainkan mereka ditempatkan Pemerintah untuk menjaga Kemanan di Papua.

Pembangunan Rumah Sakit, Sekolah, Perkantoran, Jaringan Internet, Jalan Trans (penghubung) dan lain sebagainya masih belum sepenuhnya tercapai.
Masyarakat yang masih berada di Pedalaman Papua belum merasakan itu semua disebabkan Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut terus berupaya menggaggalkan dan merusak semua impian Papua Emas.

Jika demikian, ada beberapa pertanyaan untuk direnungkan bersama.

  1. Berapa lama lagi kita akan menunggu Pendidikan di Papua maju? Jika untuk membangun SDM yang maju di Papua terus di hambat Kelompo Kriminal Bersenjata tersebut.
  2. Bagaimana agar Masyarakat Papua dapat meraskan Fasilitas kesehatan yang memadai? Jika Pembangunan Puskesmas, Rumah Sakit terus dilumpuhkan KKB?
  3. Dengan apakah cara memasukan Bama, Pakaian, Alat-alat transportasi ke Papua jika Pesawat terus menerus menjadi sasaran tembak?
  4. Bagaimana dengan Nasib para pekerja yang dengan tulus membantu pembangunan jalan, pembuatan Jembatan penghubung antar Kabupaten yang di sandera, dibunuh oleh Kelompo Kriminal Bersenjata tersebut?
  5. Bagaimana cara Gereja menyikapi hal ini? Apakah Aparat Keamanan harus mundur? dan melihat aksi-aksi kekejian KKB terhadap Masyarakat Papua? Dibunuh, Para perempuan di Perkosa, Rumah-rumah Warga di rampas bahan makanannya.

Kita semua perlu merenungkan bersama dan berfikir maju, khusunya Masyarakat di Papua sendiri yang merasakan langsung perlakuan KKB.

Kelompok Kriminal Bersenjata ini harus disingkirikan, untuk itu TNI-Polri merupakan ujung tombak demi menegakan hukum agar para anggota dari Kelompok tersebut bisa mundur dan menyerah. Karena, pendekatan Gereja sudah terus dilakukan. Namun, Kelompok tersebut menolak dan bahkan pernah melakukan pembunuhan terhdaap salah satu Pendeta di Kabupaten Nduga.

Disamping itu juga, peran para Tokoh dalam membantu Aparat Keamaan adalah dorongan bagi Masyarakat untuk menciptakan Papua yang damai dan mewujudkan Papua Emas mendatang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Theo Hessegem: May 1 should not be used to disrupt social security and order

Papua- Papuan Human Rights (HAM) activist Theo Hessegem asked that May 1, which is often celebrated as Annexation Day, not be carried...

Theo Hessegem: 1 Mei Jangan Dijadikan untuk Mengganggu Kamtibmas

Papua- Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Theo Hessegem meminta agar 1 Mei yang kerap diperingati sebagai hari Aneksasi, tidak dilaksanakan berlebihan.

Max Ohee: BMP Must Become a Partner of the Government in Keeping Papua Within the Framework of the Republic of Indonesia

Jayapura- Chairman of the Red and White Front of the Republic of Indonesia (BMP-RI), Max Abner Ohee,...

Max Ohee: BMP Harus Menjadi Mitra Pemerintah Dalam Mengawal Papua Tetap Dalam Bingkai NKRI

Jayapura- Ketua Barisan Merah Putih Republik Indonesia (BMP-RI), Max Abner Ohee menyampaikan bahwa BMP harus menjadi Mitra...

Recent Comments