Senin 29 April, 2024
Beranda Pemerintahan Pemerintah Mimika Beri Izin Sekolah Belajar Tatap Muka

Pemerintah Mimika Beri Izin Sekolah Belajar Tatap Muka

Suaranewspapua.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua pada Senin (22/3) akan mulai mengizinkan sekolah secara tatap muka di Kota Timika dan sekitarnya yang selama ini menjadi zona merah penularan Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Mimika, Jenny O Usmani, di Timika, Ahad (21/3), mengatakan penyelenggaraan sekolah tatap muka telah dibahas bersama para kepala-kepala sekolah SD dan SMP di Mimika dalam pertemuan yang berlangsung di SMP Negeri 2 Mimika baru-baru ini.

Penyelenggaraan sekolah tatap muka tersebut dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat khusus untuk siswa yang akan menghadapi ujian sekolah yaitu kelas VI SD dan kelas IX SMP.

Sementara untuk kelas XII SMA menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Provinsi Papua untuk mengaturnya.

“Penyelenggaraan sekolah tatap muka untuk sementara waktu ini dikhususkan kepada siswa kelas 6 SD dan kelas IX SMP yang akan memasuki ujian akhir. Tentu syaratnya yaitu hanya bisa diikuti 50 persen siswa dalam satu kelas dengan memperhatikan penerapan protokol kesehatan secara ketat,” jelas Jenny.

Dia menyebut penyelenggaraan sekolah tatap muka menyesuaikan SKB Mendikbud, Menkes, Menag dan Mendagri tanggal 20 November 2020 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi COVID-19.

Meski begitu, katanya, siswa yang bisa diikutkan dalam pembelajaran tatap muka itu wajib mendapatkan persetujuan dari orang tua. Orang tua yang setuju mengikutkan anaknya untuk mengambil metode belajar tatap muka akan membuat surat pernyataan agar orang tua juga punya tanggung jawab untuk mengantar jemput anaknya ke sekolah sehingga anak-anak tidak berkeliaran di sekolah.

Adapun bagi orang tua yang tidak setuju dengan metode pembelajaran tatap muka boleh memilih metode belajar daring atau online, dan bagi siswa yang belum memasuki kelas persiapan ujian akhir maka tetap melaksanakan pembelajaran dari rumah sebagaimana yang sudah berlangsung hampir satu tahun belakangan.

Dia mengatakan, beberapa kesepakatan yang diambil saat pertemuan para kepala sekolah SD-SMP se-Mimika beberapa waktu lalu yaitu siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka wajib mencuci tangan sebelum masuk kelas, mengikuti pemeriksaan suhu tubuh, wajib menggunakan masker, siswa yang hadir dalam kelas hanya 50 persen dan selama pembelajar berlangsung tidak boleh ada kontak fisik antarsiswa maupun siswa dengan guru

Selanjutnya, dalam sehari hanya diberikan dua mata pelajaran tanpa waktu istirahat dengan durasi waktu selama dua jam. Pihak sekolah juga diminta untuk mengatur jarak duduk antarsiswa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Theo Hessegem: May 1 should not be used to disrupt social security and order

Papua- Papuan Human Rights (HAM) activist Theo Hessegem asked that May 1, which is often celebrated as Annexation Day, not be carried...

Theo Hessegem: 1 Mei Jangan Dijadikan untuk Mengganggu Kamtibmas

Papua- Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Theo Hessegem meminta agar 1 Mei yang kerap diperingati sebagai hari Aneksasi, tidak dilaksanakan berlebihan.

Max Ohee: BMP Must Become a Partner of the Government in Keeping Papua Within the Framework of the Republic of Indonesia

Jayapura- Chairman of the Red and White Front of the Republic of Indonesia (BMP-RI), Max Abner Ohee,...

Max Ohee: BMP Harus Menjadi Mitra Pemerintah Dalam Mengawal Papua Tetap Dalam Bingkai NKRI

Jayapura- Ketua Barisan Merah Putih Republik Indonesia (BMP-RI), Max Abner Ohee menyampaikan bahwa BMP harus menjadi Mitra...

Recent Comments