Jumat 3 Mei, 2024
Beranda Imbauan Tokoh Masyarakat Papua Kompak Kecam Gerakan Egianus Kogoya

Tokoh Masyarakat Papua Kompak Kecam Gerakan Egianus Kogoya

PAPUA – Para tokoh masyarakat dan tokoh adat Papua menilai gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan melakukan kekerasan jelas telah merugikan banyak pihak.

Tokoh adat Suku Kamoro, Mimika, Marianus Magnaiteko sungguh prihatin melihat gerakan KKB. Menurutnya perlu ada pendekatan-pendekatan kekeluargaan baik itu melalui adat dan gereja.

“Tetapi kalau secara kekerasan itu saya rasa bukan itu sebagai umat manusia, yang saudara kita KKB sebagai umat manusia, anggota TNI-Polri itu umat manusia, tenaga-tenaga kerja itu umat manusia. Kami sangat prihatin tidak boleh diperlakukan seperti itu.

“Kami orang adat sangat menayangkan kenapa?, betapa indahnya bapak Jokowi punya perhatian khusus bagaimana membangun infrastruktur yang baik dari kota ke kampung dan ada orang yang mengacaukan keadaan,” kata Marianus di Mimika, Papua Tengah, Selasa (7/3/2023).

Sementara Kepala Suku Damal, Kabupaten Mimika, Yulius Hagabal berujar bahwa meski berbeda suku dengan masyarakat di Kabupaten Nduga, namun masalahnya cukup besar untuk Tanah Papua. Ia juga meminta Suku Damal tidak terpengaruh apa yang terjadi di Nduga.

“Saya ingin menyampaikan sekaligus mengajak suku Damal yang mendiami tanah Papua tidak terpengaruh oleh oknum-okunum yang tidak bertanggung jawab, dalam hal ini berjuang di luar mereka panggilan, kami juga panggilan, siapa pun dia menjadi panggilan hati menjaga kamtibmas. Saya menggaris bahwa masyarakat sipil khususnya di Kabupaten Mimika berharap kita saling jaga keamanan, keutuhan stabilitas keamanan, jaga pembangun yang berlangsung,” tegasnya.

Senada dengan Marianus dan Yulius, tokoh pemuda Kabupaten Mimika, Agustinus Anggaiba melihat bahwa tidak dibenarkan KKB pimpinan Egianus Kogoya melakukan kekerasan. Dirinya menginginkan Papua aman dan membutuhkan pembangunan “Kami tokoh pemuda supaya kita kedepankan prikemanusiaan dari kelompok Egianus. Papua membutuhkan pembangunan, bukan membutuhkan pembunuhan dan pengacau,” ujarnya seraya memastikan Papua merupakan bagian dari NKRI.

Sementara Tokoh Intelektual Kabupaten Mimikan dan Kabupaten Puncak, Yonias Kula mengatakan kondisi Pupua secara keseluruhan sebenarnya aman-aman saja. Tetapi kata Yonias pada tahun 2022 dan 2023 banyak kejadian-kejadian kekerasan oleh kelompok Egianus dan terakhir ini adalah penyanderaan pilot Susi Air. Masyarakat setempat di Nduga, Puncak dan Intan Jaya dapat beraktivitas kembali. “Kalau tidak dikembalikan, masyarakat banyak mengungsi di sini (Mimika), Nabire dan Jayapura,” ujarnya.

Dia juga mengimbau para pemuda di Papua jangan mudah terprovokasi, meski ada yang pro maupun kontra dengan kelompok KKB. “Jangan terjerumus hal-hal yang tidak berguna, lebih bagus tidak usah, kalau bisa masyarakat terlebih khusus adik-adik kita yang SMA dan SMP gampang sekali bergabung dengan Pak Egianus dan kelompoknya,” ucap Yonias.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular

Komnas HAM Appreciates the Performance of the 2024 Cartenz Peace Operations Task Force

Mimika- The National Human Rights Commission (Komnas HAM) held a meeting with the Cartenz-2024 Peace Operations Task Force, on Thursday 2 May...

Komnas HAM Apresiasi Kinerja Satgas Operasi Damai Cartenz 2024

Mimika- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melaksanakan pertemuan dengan Satgas Operasi Damai Cartenz-2024, pada Kamis 2 Mei 2024 bertempat di...

Papua Police Chief Responds to Homeyo Police Attack, Joint TNI-Polri Team Deployed to Intan Jaya Central Papua

Jayapura- In the aftermath of the attack by the Armed Criminal Group (KKB) at Homeyo Police, Intan...

Kapolda Papua Respon Penyerangan Polsek Homeyo, Tim Gabungan TNI-POlri Dikerahkan ke Intan Jaya Papua Tengah

Jayapura- Buntut dari penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Polsek Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Kapolda Papua,...

Recent Comments