Timika – Kekerasan orang tak dikenal (OTK) terhadap orang asli Papua (OAP) masih terjadi hingga saat ini dan harus dihentikan.
Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Richard T H Tampubolon dalam rilisnya Minggu (15/10/2023) mengatakan, masih adanya upaya dari pihak-pihak tertentu untuk membuat situasi keamanan di Papua menjadi terganggu.
“Bagaimana mungkin atas nama memperjuangkan kepentingan masyarakat OAP kalau kerjanya menganiaya, memperkosa dan membunuh secara sadis dengan menusukan pisau ke kemaluan perempuan OAP,” kata Pangkogabwilhan III.
Menurut Letjen TNI Richard T H Tampubolon, penganiayaan yang dilakukan oleh OAP tak dikenal tersebut dimungkinkan adalah bagian dari KKB Kodap XVI Yahukimo.
Diketahui, tempat kejadian merupakan wilayah persebaran dari KKB Kodap XVI Yahukimo dan selama ini selalu meresahkan masyarakat OAP.
Pangkogabwilhan III mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Papua untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua, sehingga peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat khususnya OAP dapat lebih cepat terealisasi.
“TNI-Polri akan terus berkomitmen untuk mewujudkan Papua yang aman dan damai melalui penegakan hukum secara tegas dan terukur untuk mewujudkan papua yang sejahtera, maju dan modern,” pungkasnya.