Mimika – Aksi pembakaran pesawat dan Penculikan Pilot susi air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), 7 Februari 2023, menyebabkan ratusan masyarakat harus mengungsi ke Distrik Kenyam Kabupaten Nduga. Selain menyebabkan masyarakat ketakutan, Aksi kelompok ini juga menyebabkan pembangunan Pusat kesehatan masyarakat(Puskesmas) di Distrik Paro harus dihentikan lantaran seluruh pekerja bangunan menerima ancaman pembunuhan oleh kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya ini.
Peristiwa ini menuai respon dari beberapa Tokoh Masyarakat di Papua, salah satunya adalah Drs. Ignasius Robert Adii,MM,Pd,. Selaku Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama kabupaten Mimika.
“Kepada masyarakat di Kabupaten Nduga saya himbau untuk tidak panik, Kami selalu berharap pada pertolongan Tuhan karena Apapun masalahnya Tuhanlah yang paling utama dan tempat memohon pertolongan ,” kata Ignasius, Selasa (14/02/2023).
Dirinya juga menghimbau kepada KKB untuk mengembalikan Pilot yang diculik mengingat peran Pilot di Papua sangatlah berarti bagi masyarakat Distrik Paro.
“Pilot dan pesawat-pesawat ini bukan hal yang baru di tanah Papua. Pesawat sejenis Susi Air ini istilah lama itu Cessna. Pesawat-pesawat kecil ini telah lama melayani masyakat di pedalaman Papua, termasuk masyarakat Nduga. Peran mereka selama ini sangatlah membantu masyarakat setempat(Nduga). Oleh karena itu mewakili Forum kerukunan umat beragama Mimika menghimbau kepada mereka yang saat ini menahan Pilot untuk segera dibebaskan agar dia kembali bisa melayani masyarakat Papua,” ujarnya.
Dia menambahkan agar seluruh masyarakat untuk bekerja sama serta mempercayakan kepada TNI – Polri dalam menjaga keamanan di Papua.
“Mari kita berkerja sama, saling menghargai, menjaga persatuan dan mempercayakan kepada TNI-Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Papua. Sehingga seluruh komponen yang terlibat dalam peristiwa ini selalu dan senantiasa memperhitungkan segi kemanusiaan,” tambah Ignasius.
“Semoga kita semua dapat hidup berdampingan , selalu menjaga kesatuan dan persatuan. Kiranya Tuhan yang kita percayai menurut agama kita masing-masing, memberikan pertolongan dan memberi perlindungan, mewakili 5 agama besar yang ada di Timika semoga situasi segera kembali seperti biasa. Amolongo Nimaowitimi Wiwao wa wa wa ”, tutupnya.