Ilaga – Penyaluran bantuan bencana alam berupa kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah terkendala seiring penyanderaan Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Bupati Puncak Willem Wandik menyatakan peyaluran bantuan di dua distrik itu tidak dapat dilakukan dengan perjalanan udara karena situasi yang tidak kondusif.
“Bandara di Agandugume itu kami sudah bangun dan sudah aspal. Kami harus bawa bantuan itu sampai di Agandugume tapi karena beberapa waktu terakhir hingga dampak dari pada pilot yang ditangkap di Ndugama berdampak sampai di Agandugume.”
“Dan ada juga pesawat yang masuk terjadi penembakan dan ini menjadi pilot dan maskapai trauma dengan hal itu,” ujarnya, Sabtu (22/7/2023).
Pihaknya pun mendirikan posko utama bantuan di Distrik Sinak. Melalui tim terpadu pencegahan bencana yang telah dibentuk, bantuan akan di bawa oleh sejumlah anak muda dengan berjalan kaki selama satu hari.
“Bantuan yang sudah turun di Sinak semua akan di salurkan, Sinak menjadi pintu masuk dan posko. Untuk lokasinya dari Sinak jika anak muda dapat berjalan kaki selama satu hari atau dua hari bagi orangtua. Kondisi jalan sebagian jalan sudah di bangun bisa dengan menggunakan motor dan kemudian berjalan,” jelasnya.
Willem menyatakan saat ini sebanyak 7.000 warga yang terdampak kekeringan sudah mengungsi. Mereka mengungsi ke Distrik Sinak, Ilaga, Timika, dan Nabire.
Ribuan warga tersebut harus mengungsi karena kondisi cuaca yang ekstrim dimana cuaca sangat dingin, tidak ada hujan, menyebabkan tanaman rusak dan busuk.
Kondisi tersebut di perparah ketika masyarakat makan, perut mereka menjadi sakit dan terkena diare. Adapun suhunya bisa mencapai minus sembilan derajat, padahal kondisi normalnya suhu hanya mencapai plus empat derajat.
“Saat ini yang paling dibutuhka makanan. Pesawat barang masuk kami tidak tahu aman atau tidak, ini yang jadi pertanyaaan, ada maskapai yang hingga hari ini tidak bisa masuk kesana,” ujarnya.
Pihaknya pun berharap, pemerintah daerah atau penyalur bantuan dapat mengirimkan bantuannya langsung di Distrik Sinak, Kabupaten Pucak, bukan di Timika.
“Harapan kami sebagai pemerintah bisa siapapun untuk saling membantu. Saya secara resmi mengumumkan bahwa bantuan dapat langsung di kirim ke Sinak, jangan hanya sampai di Timika,” harapnya.