Suaranewspapua.com – Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar mengatakan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi sangat mencintai Papua. Dia menambahkan, Jokowi selama ini telah menunjukkan komitmen untuk membangun Papua.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, pemerintah terus melaksanakan berbagai proyek pembangunan di Papua,” kata Billy.
Dia mengatakan, sejak menjabat sebagai presiden, Jokowi sudah sebelas kali mengunjungi Papua dan Papua Barat. Kurang lebih setidaknya satu sampai dua kali dalam setahun.
“Coba siapa presiden yang dengan niat dan kerja kerasnya melakukan hal tersebut kalau tidak benar-benar cinta dengan Papua,” ujar Billy.
Dia berkaca pada keputusan Jokowi Pada kesempatan sebelumnya, Billy Mambrasar juga menyampaikan komitmen Presiden Joko Widodo untuk ikut membangun dan mensejahterakan Tanah Papua dalam menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 dan Kepres Nomor 9 Tahun 2020 untuk mendorong percepatan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Papua.
“Presiden telah mengeluarkan Inpres No. 9 Tahun 2020 untuk kita semua, untuk mensejahterakan Rakyat Papua. Tugas kita adalah memberikan masukan, dan mengawasi Jalannya pembangunan, agar adil, berimbang dan sejahtera. Mari kita dukung apa yang telah dan akan terus dikerjakan oleh Presiden Jokowi,” ujar Billy Mambrasar
Menurut Billy, Jokowi rajin ke Papua karena ingin mengetahui permasalahan di sana, serta mempelajari secara mendalam bagaimana permasalahan yang ada di Papua. Billy pun mengaku merasakan dampak positif dari pembangunan masif yang dilakukan di Papua.
“Dulu dari Biak ke Serui butuh waktu yang sangat panjang menggunakan feri. Sekarang dengan tol laut yang digagas Pak Jokowi, setiap saat ada kapal cepat dan mobilitas meningkat,” tutur Billy.
Billy menambahkan, Jokowi juga mendorong pergerakan kewirausahaan di kalangan anak muda.
“Pak Jokowi akan membangun Papua dengan sepenuh hati demi terwujudnya Papua yang di dalamnya terdapat pemerataan pembangunan,” kata Billy.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, MH Said Abdullah, ia menyebutkan bahwa dana otsus bukan yang utama dalam pembanguna papua, namun pengembangan sumber daya manusia,
“Saya kira, SDM adalah kunci pembangunan Papua dimasa yang akan datang. SDM Papua adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya,” ujar Said.