suaranewspapua.com. Pemerintah senantiasa menggandeng tokoh antar umat beragama untuk merawat toleransi di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.
Tokoh adat dan agama menjadi modal berharga bagi bangsa Indonesia dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
Terlebih, penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila serta tugas merawat kerukunan dan toleransi yang menjadi tanggung jawab bersama masyarakat Indonesia.
Sebagaimana pendiri bangsa telah mewariskan Pancasila sebagai dasar negara untuk membentuk bangsa yang rukun, damai, dan sejahtera.
Salah satu upaya merawat toleransi tersebut diwujudkan melalui Dialog Tokoh Agama dan Masyarakat/Adat di Sorong yang digelar oleh Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama (Kemenag).
Dialog kerukunan ini akan berlangsung tiga hari, 29 November hingga 1 Desember 2020, dihadiri oleh para tokoh agama, adat, dan masyarakat, perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua dan Papua Barat, Kankemenag, dan Kemenag Pusat.
“Acara ini bagian dari perekat kerukunan khususnya di Papua dan Papua Barat, sekaligus untuk mencari solusi dalam merawat kerukunan demi sejuk dan sejahteranya Papua,” kata Nizar pada, Minggu 29 November 2020, di Sorong.
Disampaikan Nizar, acara ini menjadi momentum penting dalam meneguhkan komitmen kebangsaan dengan latar belakang agama, budaya dan bahasa yang majemuk.
“Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus terus menjaga kerukunan umat beragama. Salah satunya dengan dialog semacam ini,” tegas Nizar.
Melihat wilayah geografis Indonesia yang cukup luas, lanjut Nizar, tugas penguatan kerukunan umat beragama tentulah bukan hal mudah.
“Dari bentangan ujung ufuk Barat hingga ufuk Timur, dari Papua hingga Aceh harus terajut jembatan kesetiakawanan dan persaudaraan antar anak bangsa, dengan terus membangun kebersamaan dan membina kerukunan antar sesama,” ungkapnya
Sebelumnya, Ketua Panitia Ali Fachruddin melaporkan bahwa kegiatan dialog tokoh agama/adat ini bagian dari tindak lanjut program Kita Cinta Papua yang melibatkan semua tokoh agama, tokoh adat, pemerintah daerah dan Kementerian Agama.
Tampak hadir, Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury, Sekretaris Dirjen Bimas Katolik Aloma Sarumaha, staf khusus Menag Zul Effendi Syarif, Kakanwil Kemenag Provinsi Papua, perwakilan gubernur Sorong, dan Forkopimda Provinsi Sorong.