suaranewspapua.com. jayapura. Selaku tokoh dalam kelompok dan masyarakat, sudah sepantasnya untuk menjadi penengah dan pemberi kedamaian dalam setiap tindak tanduknya. Hal itu yang mencoba digambarkan Pdt. MPA Mauri, S.Th. dalam tanggapannya terkait kondisi dan dinamika politik di Papua.
Dalam kesempatan tersebut Pdt Mauri menyatakan bahwa pernyataan Victor Yeimo yang menyinggung Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw tidak cukup berdasar atas fakta dan data dilapangan.
“Apa yang dikatakan oleh Victor Yeimo tidaklah tepat karena tidak berdasarkan fakta. Terlebih pernyataan saudara Victor juga tidak berdasarkan pada iman kristiani,” ungkap Pdt Mauri yang juga merupakan Ketua Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia (PGPI) Provinsi Papua.
Dikatakan oleh Pdt. Mauri bahwa Victor Yeimo agar bertobat dan berhati-hati dalam bertutur kata. Sebab meurut Pdt. Mauri setiap ucapan akan dibawa pada pengadilan Tuhan, sesuai dengan Matius pasal 36 dan 37.
“Bahwa dari ucapanmu engkau akan dibawa ke pengadilan, dan dari ucapanmu engkau akan dibenarkan atau dihukum,” ujar Pdt. Mauri menyimpulkan.
Menurut Pdt. Mauri masyarakat sudah memahami sisi baik dan buruk yang tergambar di Papua, pihaknya sepakat jika Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw telah sepenuh hati melayani masyarakat di Papua dalam tugasnya sebagai pengabdi negara.
“Fakta yang terjadi bahwa bapak (Kapolda) selalu mengasihi dalam setiap pelayanannya kepada masyarakat,” ujarnya.
Pendeta juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat di Papua untuk bersama-sama menjaga kedamaian dengan selalu mendoakan kebaikan.
“Semuanya untuk Bersatu hati dan mendoakan kebaikan. Baik kepada pemerintah, TNI, Polri, kepada masyarakat secara umum, dan khususnya kepada saudara Victor Yeimo,” pungkas Pdt. Mauri dalam keterangannya.