suaranewspapua.com. Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengutuk kekejaman yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) di Intan Jaya, Provinsi Papua.
Menurutnya, penembakan yang menyasar TGPF telah menambah daftar kekejaman tindak teror dan separatisme yang terjadi di Papua.
“Dunia internasional perlu melihat hal ini dari perspektif yang lebih luas. Pihak separatis Papua yang sering menuduh kejahatan HAM, ternyata aksi kekejaman itu berasal dari mereka sendiri,” ujar Tantowi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/10/2020).
Tantowi menilai penembakan itu karena pihak separatis Papua khawatir akan fakta yang dapat terungkap apabila TGPF menyelesaikan tugasnya.
Diketahui Tantowi yang merupakan Duta Besar RI untuk Selandia Baru tersebut pernah turut menyampaikan peringatan kerasnya terhadap KKB kala terjadi penembakan terhadap pekerja PT. Freeport Indonesia atas nama Greame Thomas Wall pada akhir Maret 2020 lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya Pemerintah RI membentuk TGPF yang beranggotakan gabungan dari militer, sipil, dan kalangan akademik untuk dapat mengungkap tewasnya Pendeta Yeremias Zanambani serta korban lainnya yang terdiri dari 2 anggota TNI dan 1 warga sipil pada peristiwa penembakan bulan September 2020 yang lalu.
Proses investigasi TGPF terus berlanjut. TGPF telah melakukan investigasi rentetan kasus penembakan yang menewaskan 2 anggota TNI, 1 orang warga sipil, dan 1 orang pendeta. Total sudah ada 25 saksi yang diperiksa.
“Ada 24 orang saksi kita temui dan 1 orang hanya menggunakan telpon, karena situasi, jadi total saksi ada 25 orang. Untuk hasil pengungkapan harus kami melapor dulu ke pimpinan, tidak logis kalau pimpinan belum tahu saya sudah sampaikan ke teman (wartawan),” ujar Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta Benny Josua Mamoto, Senin (12/10/2020).
Benny mengatakan timnya tidak mendatangi langsung para saksi lantaran alasan keamanan. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan aparat setempat terkait perkembangan penyelidikan.
“Berbagai upaya sudah kami lakukan menurut kami sudah sesuai target, kalaupun ada kekurangan nanti kami akan koordinasi dengan Danrem, Kapolda, Pangdam dan Direskrim,” ujar Benny.