Wujudkan Pilkada Berintegritas Di Papua Hadir Dalam Diskusi Webinar Pilkada Papua
Suaranewspapua.com- JAYAPURA- Perlu kerja keras dalam membangun partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Demokrasi di papua, demikian komentar haji jenuri saat dimintai tanggapannya terkait rencana diskusi webinar Pilkada serentak di Papua, selasa, ( 21/7/2020).
Pada Pilkada serentak tahun 2020 ini akan dilakukan di 9 provinsi dan 224 bupati serta 37 walikota secara serentak, termasuk 11 bupati di Provinsi Papua-. Dengan menetapkan 9 Desember 2020 sebagai hari pencoblosannya, itu berarti menyisakan beberapa bulan lagi. Menurut jenuri dalam situasi normal saja hiruk pikuk permasalah dan perselisihan Pemilihan kepala daerah (pilkada) masih banyak terjadi, apalagi di era pandemik Covid-19 dan salah satu daerah rawan itu ada di Provinsi Papua.
Bagi kita yang terlanjur menjadikan Demokrasi sebagai satu-satunya sarana suksesi kekuasaan baik skala lokal dan nasional telah berkomitmen bahwa pandemik Covid-19 bukan penghalang proses elektoral di Indonesia berhenti, imbuhnya bersemangat. Disinilah dibutuhkan antisipasi dan deteksi dini permasalahan-permasalah yang bisa timbul. Menurut jenuri secara praktek dilapangan soal pilkada di Papua khususnya, sampai saat ini masih menjadi tantangan tersendiri. Antara idealita dengan realitas masih terjadi jarak. Dibutuhkan partisipatif dalam membangun demokrasi yg berkualitas meskipun orang bilang itu seperti mimpi.
Untuk itulah Kantor Hukum H. Achmad Jaenuri,LC.MH dan Rekan ikut ambil bagian dalam memberi kontribusi tersebut dengan menyelenggarakan Diskusi Pilkada Papua lewat Webinar. “Dengan narasumber yang berkompeten dibidangnya Seperti Ketua KPU Papua Bapak Theodorus Kossay, SS. M. hum, dari Bawaslu Papua Jamaluddin LadoRoa, SH. MH, Syamsudin Usman, SE. M. KP (mantan KPU kota jayapura) serta praktisi hukum spesialis pemilu-pilkada M. Sholeh, SH (pengacara) akan membedah Tema sentral “PILKADA SERENTAK 2020 DI TENGAH COVID-19. dengan sub Thema” MEWUJUDKAN PILKADA BERINTEGRITAS DI PAPUA” yang akan dialkasanakan pada Hari Rabu, 22 Juli 2020 pukul 18.30 WIT atau 16.30 WIB. Dia berharap kegiatan ini dapat diikuti oleh masyarakat luas khususnya di Papua dalam menemukan solusi alternatif.