Pelatihan Guru Jadi Langkah Strategis Dongkrak Kualitas Pendidikan di Papua Tengah

Timika – Pelatihan guru di Papua Tengah menjadi titik tolak penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah-daerah yang tertinggal. Inisiatif pelatihan metode pembelajaran Calistung dengan pendekatan Montessori yang digelar di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), Timika, Rabu (23/4), menjadi salah satu contoh konkret kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan pendidikan dasar.
Pelatihan tersebut diikuti oleh 22 guru dari Kabupaten Nabire dan difasilitasi oleh anggota DPRP Papua Tengah, Peter Warobay, dengan dukungan penuh dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK).
Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka, menegaskan bahwa peningkatan kapasitas guru merupakan langkah awal menuju terciptanya pendidikan yang inklusif dan berkualitas di Papua Tengah.
“Guru adalah ujung tombak pendidikan. Bila kualitas guru meningkat, maka kualitas pendidikan pun akan ikut terangkat. Kami dari YPMAK siap berkolaborasi agar pelatihan-pelatihan seperti ini menjadi agenda berkelanjutan,” ujarnya.
YPMAK, sebagai pengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia, terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat lokal, khususnya suku Amungme, Kamoro, dan lima suku kekerabatan lainnya di wilayah Mimika dan sekitarnya.
Peter Warobay mengungkapkan bahwa ketertinggalan kemampuan dasar siswa di Nabire menjadi latar belakang utama pelatihan ini. Menurutnya, banyak siswa sekolah dasar di pedalaman masih kesulitan membaca, menulis, dan berhitung.
“Ini kondisi darurat pendidikan. Kita butuh terobosan cepat dan efektif, dan pelatihan ini adalah salah satu jawabannya,” tegas Peter.
Ia berharap pelatihan ini tidak berhenti di satu titik saja, tetapi dapat diperluas dan direplikasi di kabupaten lain di Papua Tengah.