Timika – Bertempat di Mapolres Mimika Polda Papua telah dilaksanakan Paparan dan Press Release tentang Penahanan 19 Masyarakat pasca aksi Anarkis penolakan penahanan terhadap Lukas Enembe yang dipimpin Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Mathius D Fakiri didampingi Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra dan AKBP Era Adinata, Rabu (11/01/23).
Dalam kesempatannya Kapolda Papua menjelaskan kronologi kejadian, dimana pada hari Pada Hari Selasa 10 Januari 2023 Sekira Pukul 12.30 Wit Bertempat Di Rumah Makan Sendok Garpu Abepura Kota Jayapura Telah Dilakukan Penangkapan Terhadap LE yang Dilakukan Oleh KPK RI Dibackup Oleh Polda Papua.
Diketahui bahwa sebelumnya tim KPK datang ke Jayapura, selanjutnya Melakukan kordinasi dengan Polda Papua terkait rencana penangkapan Terhadap LE dengan meminta bantuan backup pesonel dari Sat Brimob Polda Papua.
Pukul 09.30 WIT, Pengawalan Tim KPK RI yang dipimpin oleh KOMBES BUDI SATRIJO, SIK, M.HUM (Dansat Brimob Polda Papua) keluar Mako Brimob Kotaraja menuju ke Bandara Sentani guna melakukan Show Force serta Melakukan Monitoring situasi dimana sebelumnya telah diperoleh informasi Bahwa LE sudah berada di wilayah Bandara sentani dan berencana akan berangkat ke Mamit (Kab. Tolikara) Dalam rangka acara keluarga, namun karena cuaca buruk sehingga Pesawat Batal berangkat karena cuaca buruk. Selanjutnya diperoleh info lapangan Bahwa rombongan LE kembali ke Wilayah Abepura dan rombongan Dansat Brimob bersama Tim Show Force Kembali ke Mako.
Kemudian pada Pukul 10.00 WIT, Tim KPK yang dikawal oleh anggota Sat Brimob Polda Papua Mengikuti Mobil yang ditumpangi oleh LE dari arah Sentani menuju Rumah Makan Sendok Garpu Distrik Abepura Kota Jayapura. Selanjutnya Tim KPK melakukan negoisasi dengan LE di Rumah Makan Sendok Garpu Distrik Abepura Kota Jayapura. Selanjutnya Tim KPK yang di Back Up Sat Brimob Polda Papua, yang Dipimpin oleh Dansat Brimob Polda Papua, KOMBES BUDI SATRIJO, SIK, M.HUM mengamankan LE
Setelah diamankan Tim KPK membawa Gubernur Papua Lukas Enembe, S.I.P., M.H. ke Mako Sat Brimob Polda Papua.
Massa simpatisan LE Msi Dari arah Cigombong terpantau berkumpul didepan Mako Sat Brimob Polda Papua dan dibubarkan oleh anggota Sat Brimob Polda Papua yang dipimpin Danyon A Pelopor KOMPOL CLIEF G. PH DUWITH, SE, SIK.
Massa dari arah belakang Ramayana dan dari Cigombong Melempari anggota Brimob Polda Papua menggunakan batu sehingga Anggota Brimob Polda Papua membuang tembakan peringatan serta gas air mata guna Memukul mundur massa. Kemudian 2 masyarakat Orang Asli Papua (OAP) diamankan pasca aksi Pelemparan oleh massa Bapak Lucas Enembe.
Kemudian LE bergeser dari Mako Brimob Polda Papua menuju ke Bandara Sentani untuk selanjutnya diterbangkan menggunakan Pesawat Charter Trigana Air jenis ATR 42-500/PK-RAW/Capt. Rully.A menuju Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut oleh
Aksi anarkis dari masa pendukung Lukas Enembe yang pada akhirnya turut diamankan 19 orang, diantaranya 2 Orang Diamankan Polresta Jayapura Kota, 1 Orang Rencana Di Proses Sedangkan 1 Orang telah Dibebaskan. 17 Orang lainnya diamankan Polres Jayapura dan saat ini dalam proses pemeriksaan.
Sementara itu dalam aksi anarkis ini menyebabkan 6 orang mengalami luka-luka dan 1 orang meninggal dunia yang sebagian besarnya adalah pelaku anarkisme.Untuk yang menderita luka -luka saat ini tengah dirawat di rumah sakit Bhayangkara TK II Jayapura 4 orang dan Rumah Sakit Yowari 2 orang, bersama 1 korban meninggal.
Lebih lanjut, Kapolda menyampaikan Upaya Polda Papua selanjutnya adalah memberikan backup KPK RI untuk penangkapan terhadap LE, Seluruh jajaran Polda Papua melakukan SiagaMelakukan pengamanan / pengawalan terhadap LE sampai di Bandara, Menggelar pengamanan di Kota Jayapura dan Kab Jayapura serta Menggagalkan upaya pembakaran terhadap kios di Pasar Lama Sentani.
Kami akan terus melakukan Patroli dan penjagaan di beberapa Obyek Vital di daerah Masing-masing anatra lain pertokoan, perkantoran maupun fasilitas umum Lainnya.
Selain itu Kapolda Papua menghimbau kepada Toga, Tomas, Todat, toda untuk membantu Pengamanan kamtibmas dan dihimbau tidak terprovokasi dan Melaksanakan pengerahan massa serta serahkan proses hukum sesuai hukum yang berlaku.
