AdvertorialEkonomi BisnisMitra PemerintahPariwisataPeristiwa

Disperindagkop Papua Serahkan Modal Usaha Bagi 100 IKM Milineal

Suaranewspapua.com – Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua memberikan bantuan modal usaha berupa barang kepada 100 Industri Kecil Menengah (IKM) di wilayah Mamta yang dianggarkan dalam APBD Provinsi Papua 2020 senilai Rp. 1,5 Miliar.

Kepala Dinas Perindagkop UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua, Omah Laduany Ladamay, mengatakan pemberian bantua modal usaha kepada generasi Papua untuk mendukung visi misi Gubernur Papua bangkit mandiri dan sejahtera yang berkeadilan.

“Kenapa kita fokus ke anak – anak muda, karena mereka itu masa depan Papua. Apalagi selama otsus berjalan kita mau anak – anak muda ini bergerak sehigga 20 tahun ke depan mereka punya kehidupan lebih baik dibandingkan kita sekarang,” kata Laduany kepada wartawan usai serahkan bantuan modal usaha di kantor Perindag Provinsi Papua, Jumat (18/12/2020).

Dikatakan, Pemerintah terus mendorong agar mainset anak – anak muda berubah menjadi seorang pewirausaha yang sukses kedepan. “Jangan ingin jadi ASN, TNI – Polri dan karyawan tapi saya katakan namanya wisausaha ini tidak kenal limit, Rp. 1 juta jadi wirausaha itu sudah bisa selama mereka punya niat baik,” ujarnya.

“Nah, sekarang pemerintah fasilitasi mereka (Koperasi Milineal, red mudah – mudahan keberhasilan mereka ini jadi contoh bagi generasi muda lain karena kita sekarang potensi anak – anak sekitar 52 persen dari angka kerja,” sambung Laduany.

Saat ini, kata Laduany, pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap kelompok IKM dan Koperasi milineal untuk bisa membuka lapangan pekerjaan atasi masalah pengangguran di tanah Papua.

“Saya sudah bicara dengan perguruan tinggi baik dari Usamus Merauke maupun Uncen Jayapura mungkin ada program spesifik untuk mereka supaya saat tamat sekolah tidak lagi menunggu jadi pegawai negeri,” jelasnya.

“Kita sudah sampaikan bahwa ada mahasiswa sudah berhasil membuka lapangan pekerjaan dan masuk ke dunia bisnis, mereka sudah bisa mandiri, apa salahnya mereka tidak perlu ujian skiripsi tapi kasih ijazah saja karena dia sudah bekerja nyata dengan membuka lapangan kerja bagi generasi muda lain,” kata Kadis Perindagkop.

Untuk itu, Disperindagkop Papua terus mendorong masa depan anak – anak muda bisa berubah mainset sehingga menciptakan lapangan kerja bagi saudaranya yang lain karena alam Papua sangat kaya.

“Kita di Papua punya sagu, kayu, buah merah, ikan dilaut dan danau yang luar biasa ini kalau kita buka lapangan pekerjaan bagi mereka itu bisa yang sekarang kita dorong,” katanya.

Bantuan IKM ini sementara untuk wilayah Mamta karena dana masih terbatas dan ini baru ujicoba, mudah – mudahan saya tidak terbatas pada APBD Provinsi Papua tapi akan berjuang untuk dapatkan APBN.

“Kita sudah bicarakan dengan beberapa kementerian mudah – mudahan ada perubahan ke depan dan kita Papua punya harapan dan kekuatan ada di anak – anak mudah, saya rasa kalau mereka baik sekarang kita kembangkan mereka ke depan saya yakin Papua akan lebih baik lagi,” jelasnya.

Harapan Gubernur Papua agar generasi muda mampu bersaing di dunia wirausaha sehingga perekonomian masyarakat dapat teratasi.

Menurutnya, barang bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan usaha dari setiap IKM dan Pemerintah dorong terus agar usaha mereka maju. “Semua kendala dan permasalahan akan kita Pemerintah bantu mempermudah termasuk ijin usaha dan lainnya sehingga tidak terbeban mereka hanya fokus pada produksi termasuk pemerintah provinsi menyiapkan dana untuk membeli produk mereka,” katanya.

Pihaknya juga dorong agar hasil produk usaha anak – anak mudah Papua untuk dipasarkan melalui online karena sekarang teknologi sudah canggih sehingga dimanfaatkan untuk memasarkan hasil pengembangan usaha anak – anak mudah.

“Sehingga menjelang nataru ini mereka produksi dan hasilnya laku dan mereka lebih sukacita ditengah pandemi covid -19,” jelas Ladamay.

Dijelaskan, dana untuk IKM dan Koperasi Milineal dari APBD Provinsi Papua tahun 2020 sebesar Rp 1,5 Miliar dipotong pajak sehingga 1 IKM mendapat 15 juta rupiah, ada juga dapat APBN itu satu orang dapat 10 juta rupiah dikali 44 orang sesuai nilai proposal yang diajukan.

“Kedepan bantuan modal langsung ke rekening pribadi masing – masing lewat koperasi karena koperasi dapat dana cukup besar dari pemerintah kalau mereka bekerja baik karena dana LPDB ada, PNM ada karena selama ini Papua belum masuk kesana,” katanya lagi

“Kemarin saya dikasih target 310 Miliar dari dana LPDB tapi kita punya koperasi tidak ada yang siap sehingga kita dibantu tidak sampai 20 Miliar. Tapi kedepan menjelang PON harapan saya koperasi ini bisa siap menghadapi PON dan koperasi harus ekspor serta kita dorong INPRES supaya kesejahteraan di Papua ada nampak,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Milineal Papua, Novita Natalia, mengatakan pengembangan koperasi bagi generasi mudah Papua sangat membantu karena kita anak mudah memang banyak yang punya usaha tapi keterbatasan fasilitas, biasanya lebih kepada alat – alat besar karena yang di bidang kuliner itu perlu mesin perjang tidak ada di Papua.

“Dengan adanya bantuan ini kita sangat terbantu karena di pesan langsung dari luar untuk mendukung usaha kita, memang sangat terbantu dengan alat kecil yang biasanya mungkin kemasan masih standar seperti plastik tapi sekarang kita sudah naik satu level,” kata Novita.

Menurut Vita, untuk menyambut PON XX tahun 2021 itu ada beberapa IKM sudah siapkan produk seperti tepung sagu dalam kemasan juga punya usaha sablon baju dan selei buah merah yang akan dijadikan cinderamata peserta PON nanti.

“Harapan kedepan, semoga dengan bantuan ini kita anak – anak mudah mampu bersaing untuk membangun tanah Papua mulai dari diri kita sendiri. Intinya generasi mudah Papua siap sukseskan PON XX tahun 2021,” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button