Berita UtamakesehatanKesejahteraanPendidikan

Lenis Kogoya: MBG Bukan Hanya Untuk Makanan, Tapi Juga Edukasi Gizi Sehat di Papua

Jakarta – Lenis Kogoya, Staf Khusus Menteri Pertahanan untuk Kedaulatan NKRI, mengungkapkan bahwa anak-anak Papua kini siap untuk menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan setelah ia melakukan sosialisasi MBG di Timika, Papua, yang melibatkan kepala sekolah serta Pembinaan Lembaga Masyarakat Adat di daerah tersebut pada Senin (10/3/2025). “Anak-anak Papua telah siap menerima MBG, yang juga memberi manfaat besar bagi orangtua, karena selain memperoleh makan bergizi, mereka juga mendapatkan edukasi tentang pola gizi sehat dan seimbang,” ungkap Lenis Kogoya pada Selasa (11/3/2025).

Salah satu tempat yang dikunjungi Lenis Kogoya adalah SD Kebun Sirih di Kabupaten Mimika, Papua. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau kesiapan sekolah dan memberikan sosialisasi langsung kepada para siswa. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari dukungan terhadap program prioritas MBG yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, khususnya untuk wilayah Papua. Selain itu, Lenis menambahkan, pelaksanaan MBG juga berpotensi menggerakkan ekonomi lokal di Papua.

Salah satu isu yang menjadi perhatian dalam sosialisasi ini adalah pentingnya menjamin ketersediaan pangan yang aman bagi anak-anak. Lenis menegaskan bahwa pengelolaan dapur untuk program MBG akan dilakukan oleh masyarakat Papua secara langsung. “Dapur akan dibangun di sekitar lokasi dan dikelola oleh masyarakat setempat. Program ini memang ditujukan untuk mereka, yang juga akan memberdayakan tanah-tanah milik masyarakat,” ujarnya.

Lenis juga menekankan peran penting para guru dalam memberikan pemahaman kepada anak-anak, agar mereka bisa mengakses makanan bergizi yang aman dan berkualitas. Sebelumnya, sempat beredar kabar mengenai penolakan terhadap program MBG dari kelompok pelajar di Papua. Salah satunya adalah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pelajar di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin (17/2/2025), yang menentang MBG. Dalam video berdurasi 15 detik yang diterima Kompas.com, para pelajar terlihat berunjuk rasa di sepanjang jalan depan Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan, dengan meneriakkan “Tolak Makan Bergizi Gratis (MBG)”.

Dalam pernyataannya, Penanggung Jawab Aksi Tolak MBG, Rohex Relembo, mengatakan bahwa mereka menolak MBG karena anggaran sebesar Rp 71 triliun tidak akan bermanfaat bagi siswa-siswa di Papua jika hanya dialokasikan untuk program tersebut. Rohex juga mengungkapkan, angka kemiskinan dan buta huruf di Papua masih sangat tinggi, sementara biaya pendidikan yang mahal dan kurangnya pengajaran aktif oleh guru menjadi masalah utama. “Kami menuntut pendidikan gratis di seluruh Papua,” tegasnya.

Related Articles

Back to top button