Jayapura- Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri secara tegas mengutuk tindakan kekerasan yang terjadi di Pegunungan Bintang, termasuk pemalangan, pembakaran, dan tindakan yang mengakibatkan korban. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai biadab dan tidak berperikemanusiaan.
Fakhiri menekankan perlunya penegakan hukum terhadap tindakan-tindakan tersebut. Dia menyatakan bahwa tindakan seperti membakar sekolah, puskesmas, dan rumah sakit harus dihadapi dengan hukum.
Kapolda Papua merencanakan penambahan pasukan ke daerah tersebut untuk membersihkan kelompok KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) dengan motif merdeka. Tim Inavis akan melakukan penyelidikan di tempat kejadian, sementara Brimob akan diperkuat untuk memastikan keamanan.
Fakhiri menegaskan bahwa informasi tentang KKB menguasai Kota Oksibil adalah tidak benar. Dia menyatakan bahwa Pegunungan Bintang masih merupakan bagian dari NKRI dan dijaga oleh TNI POLRI.
Kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai KKB Kodap Bintang Timur hanya mencoba menciptakan kesan bahwa mereka menguasai daerah tersebut dengan tindakan provokatif dan media sosial.
Kapolda Papua menegaskan bahwa tujuan dari TNI dan Polri adalah melindungi masyarakat dan menciptakan rasa aman di daerah tersebut agar masyarakat tidak merasa terancam.