Jayapura- Situasi bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, sangat mengkhawatirkan karena faktor keamanan yang mempengaruhi penyaluran bantuan. (27/7/2023).
Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi mengalami bencana kekeringan yang mengancam masyarakat dengan kelaparan, namun bantuan yang telah disalurkan oleh Kementerian Sosial melalui TNI belum bisa sampai ke lokasi karena wilayah tersebut tergolong rawan sebagai pelintasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tiga kabupaten.
Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri telah menyatakan bahwa ia tidak ingin proses pengantaran bantuan mengalami gangguan keamanan yang berujung pada korban jiwa. Jarak dan kondisi geografis wilayah yang sulit dijangkau juga menambah kesulitan dalam menyalurkan bantuan.
Saat ini, bantuan baru bisa dikirim hingga Distrik Sinak, yang merupakan daerah basis KKB. Wilayah tersebut belum memiliki pos keamanan, sehingga menyulitkan upaya penyaluran bantuan. Ujarnya.
Salah satu solusi yang diusulkan oleh Kapolda Papua adalah mobilisasi penduduk di lokasi bencana menuju Distrik Sinak untuk mengambil bahan pokok secara mandiri. Meskipun hal ini memungkinkan bantuan dapat disalurkan, tetapi ada risiko gangguan keamanan akibat potensi penyusupan KKB di antara masyarakat yang bergerak mencari bahan pokok.
Selain itu, upaya meningkatkan keamanan di wilayah tersebut juga harus menjadi prioritas agar bantuan dapat sampai ke lokasi bencana dengan lebih mudah dan aman.