Jayapura – Tiga distrik di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah dilanda bencana kekeringan. Sebelumnya, hanya dua distrik yang dilaporkan mengalami bencana. Tiga distrik yang dilanda bencana kekeringan yaitu di Distrik Agandugume, Distrik Lambewi dan Distrik Oneri.
Bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) RI dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk warga terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi Kabupaten Puncak Papua Tengah telah sampai di Timika, Kabupaten Mimika pada Senin (24/7/2023). Bantuan logistik sebanyak 14 ton diterbangkan dari gudang logistik di Jakarta dan Jayapura.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., mengatakan bahwa hari ini, Rabu (26/07/2023) bantuan tersebut telah diangkut menggunakan Helikopter Caracal milik TNI AU dan dua pesawat jenis caravan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Sinak.
“Bantuan tersebut sudah berupaya dikirimkan melalui Distrik Sinak sejak Senin, namun bantuan tersebut tidak bisa diterbangkan lantaran terkendala cuaca,” ucap Kabid Humas.
Kabid Humas mengatakan distrik terdampak yaitu Distrik Agandugume memiliki lapangan terbang. Namun bantuan tidak bisa diterbangkan melalui distrik tersebut karena sedang ditutup lantaran dalam perbaikan dan pertimbangan situasi keamanan.
“Karena alasan tersebut, alternatif paling mungkin adalah mengirimkan bantuan melalui lapangan terbang Sinak, karena masyarakat dari Distrik Agandugume dan Lambewi sebagian sudah berada di Sinak dan yang lainnya juga sedang bergeser dari kampung” ungkap Kabid Humas.
Adapun jenis bantuan yang dikirimkan Kemensos adalah makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus.
Selanjutnya, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.
Sebelumnya, pada Senin (24/07/2023) telah dilakukan pertemuan antara TNI-Polri dan pemerintah setempat dengan masyarakat dari Distrik Agandugume dan Lambewi terkait bencana kekeringan dan meminta agar dioperasikan kembali bandara Agandugume.