Timika- Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustofa dan Wakapolda Brigjen Pol. Ramdani Hidayat, S.H menggelar pers konfres di mako polres mimika dalam rangka rangka serangkaian Tindakan kriminal yang dilakukan oleh KKB nduga sehingga mengakibatkan pesawat susi air terbakar dan hilangnya pilot serta 15 perkerja puskesmas dan perumahan medis akhirnya diselamatkan ke Timika hingga warga masyarakat distrik paro mengungsi ke kota kenyam,. Jumat 10/2/2023.
Dalam prers konfres tersebut, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustofa kepada awak media mengatakan, pada prinsipnya TNI-POLRI bekerja atas kepentingan negara yang mana pada kesempatan ini TNI-POLRI khususnya Polda Papua Kodam 17 Cenderawasih dalam penanganan kasus di paro ini semuanya kami melibatkan baik dari tokoh masyarakat, tokoh agama maupun juga dari pemerintah daerah yang bertujuan hanya satu yaitu untuk membantu penyelamatan aspek kemanusiaan.
Dalam waktu beberapa hari yang lalu dari peristiwa mulai dibakarnya pesawat hari Selasa sampai sekarang, hari ini hari Jumat kita sudah melaksanakan operasi kemanusiaan yaitu menolong sodara-sodara kita yang melaksanakan eksodus dari distrik paru ke kota kenyam.
Perlu diketahui bahwa mungkin informasi tentang pesawat terbakar itu sudah sama-sama kita ketahui, tindak lanjut dari peristiwa tersebut berkembanglah isu-isu yang beredar bahwa ada 15 orang yang akan diancam oleh kelompok dari Egyanus Kagoya ini. Namun, 15 orang ini kemarin sama kita ketahui sudah berhasil di evakuasi dalam keadaan selamat. Namun, satu pilot yang berkebangsaan New Zealand saat ini belum diketahui keberadaanya. Dan ini masih kita lakukan pencarian sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
Lanjut pangdam, Dampak dari peristiwa tersebut ada beredar isu bahwa TNI-POLRI akan melakukan operasi upaya-upaya paksa atau tindakan-tindakan kekerasan seperti bom di paro. Ini tidak benar. Yang benar bahwa masyarakat di paro dua hari kemarin ini itu keluar dari paro karena memang apa yang diperbuat oleh kelompok KKB Egianus kogoya ini menimbulkan situasi panik masyarakat sehingga masyarakat takut dan melakukan exodus ke kenyam.
Bapak bupati Nduga telah meminta kepada kami TNI-Polri untuk membantu menyelamatkan warganya yang melakukan exodus tersebut. Dan tadi pagi, TNI-Polri sudah melakukan operasi penyelamatan untuk mengangkut warga-warga yang exodus, seperti wanita hamil, orang tua, anak-anak yang mana sejumlah 25 orang telah diangkut ke kota kenyam dan telah mendapatkan perawatan medis.
Kemudian yang selanjutnya tentang kenapa mereka pergi dan itu sudah beredar dalam statement-statement yang disampaikan oleh kelompok TNPB bahwa adanya bom yang akan diluncurkan atau dijatuhkan di paru itu tidak benar. Itu merupakan provokasi-provokasi yang menyudutkan pemerintah, soal-olah pemerintah akan melakukan tindakan-tindakan militerisme. Semua dilakukan ini bukan tindakan militer, semua yang dilakukan ini adalah tindakan penegakan hukum. Karena kita ketahui, Egianus Kogoya ini sudah merupakan pelanggar kriminal yang telah melakukan pembunuhan dan kriminal lainnya.
Sementara itu wakapolda papua, Brigjen Pol. Ramdani Hidayat, S.H pada kesempatan yang sama mengatakan, bapak bupati nduga telah meminta bantuan kepada TNI-Polri untuk mengevakuasi masyarakat paro.
Lanjutnya, pada saat heli TNI-Polri telah mendapatkan 25 orang masyarakat yang ada di ketinggian termasuk ibu-ibu dan anak-anak dan sudah dilakukan evakuasi sebanyak 25 orang ke kota kenyam kabupaten Nduga dan telah dilakukan perawatan oleh medis.
“Sekarang sudah banyak berita-berita yang memojokan institusi TNI-Polri itu sendiri perlku diketahui bahwa, kita berada disini dalam rangka kemanusiaan. Kita hanya ingin bagaimana masyarakat bisa aman dan tertib. Tidak mungkin aparat mau melakukan Tindakan-tindakan semaunya saja itu tidak mungkin. Yang kita lakukan adalah Tindakan kemanusiaan.” Kata waka polda papua.
Tambahnya, Kemarin 15 pekerja dan 3 penunjuk jalan dan sekarang 25 orang masyarakat yaitu orang tua dan anak-anak. Kemudian untuk masyarakat yang melakukan perjalanan ke kota kenyam dengan berjalan kaki, dipantau terus oleh aparat demi keamanan mereka sehingga tidak diganggu oleh KKB agar bisa sampai dengan selamat di kenyam.
“Untuk pencarian pilot akan dilakukan pencarian terus meskipun keberadaan pilot belum ada yang tau keberadaanya. Apakah berada di tangan KKB ataukah pilot tersebut melarikan diri untuk bensembuyi dari KKB, ini masih kita melakukan pencarian.” Tutup wakapolda papua.