Jubir Wapres RI: Kekerasan KKB Harus Dilawan Dengan Senjata

Juru bicara Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi, memberikan tanggapannya terkait tindak kekerasan yang dilakukan Kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap beberapa masyarakat di Papua. Selain menebar ancaman, KKB juga melakukan main hakim sendiri yang menyalahi hukum yang berlaku.
Untuk memastikan hal tersebut tak terulang kembali, tindakan tegas terhadap KKB sudah seharusnya dilakukan.
“Kalau ada yang langgar hukum apalagi lakukan penembakan terhadap WNI, ya, harus diproses secara hukum. Tapi kalau itu yang melakukan itu adalah kelompok bersenjata yang memang sengaja mengacau, ya, harus dilawan dengan senjata,” ujar Masduki, Rabu (21/4).
Masduki mengatakan, sudah sepatutnya langkah hukum wajib ditempuh negara mengingat permasalahan keamanan jelas berdampingan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Maka dari itu, pendekatan keamanan pun juga harus dikedepankan di Papua untuk menjamin tingkat kesejahteraan masyarakat di sana.
“Kalau ada yang langgar hukum apalagi lakukan penembakan terhadap WNI, ya, harus diproses secara hukum. Tapi kalau itu yang melakukan itu adalah kelompok bersenjata yang memang sengaja mengacau, ya, harus dilawan dengan senjata,” ujar Masduki.
Guna memastikan kesejahteraan masyarakat Papua segera terwujud, Presiden Joko Widodo juga memberikan mandat kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk turut aktif memantau perkembangan situasi di wilayah timur.
Koordinasi bersama sejumlah lembaga terkait hingga perwakilan masyarakat Papua pun terus dilakukan oleh Ma’ruf. Hal ini bertujuan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan di Papua dapat berjalan, termasuk menjaga kondusifitas di Tanah Papua.
“Wapres memantau dengan aktif perkembangan Papua, bahkan banyak sekali saudara-saudara kita dari Papua datang ke Wapres, ya, menyampaikan aspirasinya seperti apa dan sudah tercatat dengan baik. Tinggal tadi itu bagaimana kita melakukan konsolidasi untuk membangun Papua. Sehingga dengan demikian pembangunan kesejahteraan Papua harus tetap jalan sesuai dengan kebutuhan saudara kita di Papua,” pungkas Masduki.
Diketahui bersama KKB Papua dalam beberapa waktu terakhir melakukan serangan terhadap masyarakat sipil. Ada dua guru honorer di Papua yang menjadi korban penembakan hingga tewas dan membakar gedung sekolah tempat keduanya mengajar.
KKB Papua juga diketahui menembak hingga tewas tukang ojek yang tengah melintas. Saat ini, TNI-Polri sedang memburu Lucky Y. Matuan, mantan personel TNI kesatuan Raider 400 Kodam IV/Diponegoro yang bergabung dengan KKB Papua di Intan Jaya pada Februari 2021 lalu.