Tanggapi Rencana Keberangkatan Anggota DPR Papua Ke AS, Pokja Adat MRP: Sangat Tidak Tepat

Papua – Herman Yoku, anggota kelompok kerja adat Majelis Rakyat Papua (MRP) mengkritisi adanya rencana keberangkatan beberapa anggota DPR Papua ke Amerika Serikat mendengarkan pendapat dan pandangan mahasiswa Papua di Amerika serikat terkait otonomi khusus (otsus). Herman Yokus sendiri tak sependapat dengan apa yang dilakukan oleh beberapa anggota DPR Papua tersebut.
“Saya secara khusus kurang sependapat dengan apa yang dilakukan oleh Ibu Sekwan, karena seharusnya surat keluar itu harus ditandatangani oleh Ketua DPR Papua. Karena Sekwan bertugas mengurus secara administrasi para anggota dewan tetapi tidak mempunyai kewenangan untuk menandatangani surat tersebut. Kalau untuk tingkat provinsi suratnya itu resmi ditandatangani oleh Ketua DPR Papua, tetapi sebelum surat itu dilayangkan ke luar negeri hal itu harus dikoordinasikan dahulu kepada semua komponen di Papua, termasuk Pemprov Papua dalam hal ini biro SDM, MRP dan seluruh internal DPR Papua,” jelasnya.
Sementara itu, Herman Yoku menegaskan seyogianya segala keputusan di dalam lembaga DPR Papua harus selalu dikoordinasikan dengan Ketua DPRD melalui mekanisme rapat paripurna yang harus disetujui oleh semua fraksi dan komisi. Sehingga bisa menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi mahasiswa Papua. Selain itu, Herman juga mengatakan jumlah mahasiswa Papua yang melaksanakan studi di Indonesia sendiri sangat banyak bahkan belum merasakan dampak yang baik bagi pendidikan mereka sendiri.
“Segala keputusan harus melalui rapat paripurna, kalau kita di MRP adalah rapat pleno yang sesuai tata tertib di lembaga masing–masing. Jadi tidak asal mengeluarkan keputusan, apa lagi keputusan yang di keluarkan oleh Sekwan, masih banyak adik-adik mahasiswa di Manado, Makassar, Jawa, Bali, Jawa Tengah, dan di Papua sendiri yang belum merasakan uluran tangan pemerintah daerah, dan jumlah mereka lebih banyak dari para mahasiswa Papua di Amerika. Saya lihat ada beberapa oknum anggota DPRP yang ingin mengambil kesempatan ini agar dapat bepergian keluar negeri,” ujarmya.
Untuk itu, menurut Herman Yokus seharusnya anggota DPRP melihat berbagai permasalahan yang sedang terjadi di Papua, termasuk segala kendala yang sedang di hadapi para mahasiswa yang melaksanakan studi di Papua maupun di kota-kota lainnya di Indonesia.
“Anggota–anggota DPR Papua yang mau ke Amerika lebih baik fokus lihat adik-adik mahasiwa Papua yang ada di Indonesia dulu. Cek segala kebutuhan mereka, tanya ke mereka apakah mereka ada kesusahan atau tidak. Jangan ke luar negeri kemudian lupa kewajiban di dalam negeri, apalagi sekarang adalah masa pandemi Covid – 19, dan saya juga dengar bahwa rencana beberapa anggota DPR Papua ini tidak dianggarkan dalam program lembaga DPRP,” pungkasnya.