Pengamat Papua: Victor Yeimo dan KNPB Jangan Memutar Balik Fakta dan Buat HOAX

Suaranewspapua.com – Upaya pemerintah untuk menciptakan situasi dan kondisi yang aman di Papua selalu saja diputar balik oleh sekelompok organisasi pro kemerdekaan papua, salah satunya adalah Kelompok KNPB (Komite Nasional Papua Barat).
Pernyataan ini dikeluarkan oleh salah satu tokoh Papua selaku pengamat Papua Edward G. M yang akrab disapa Edo, melalui catatan digitalnya Edo menilai kalau KNPB selalu memutar balikan realitas yang ada di Papua, contohnya seperti kemajuan papua, kesejahteraan papua dan Pendidikan papua atau sumber daya manusia.
“Kemajuan, Kesejahteraan dan Pendidikan di Papua sudah semakin baik dan meningkat, kita lihat saja di lapangan, berapa banyak orang papua yang sukses di Pendidikan, berapa banyak yang sudah menjadi pengusaha, tolong KNPB semua ini dihitung juga,” tulisnya.
Dilansir dari pernyataan Victor Yeimo selaku juru bicara KNPB dari media propagandanya yaitu suarapapua.com menuliskan “Jokowi Panen Darah di Papua” ini sebuah pernyataan yang sangat bertolak belakang dengan fakta.
Buktinya apa? Darah mana yang dipanen? Soal intan jaya? Bukankah sebaliknya darah yang mengalir adalah darah anggota TNI yang diserang dan dibunuh oleh kelompok TPNOPM. Bagi prajurit TNI sudah menjadi kewajiban untuk mengorbankan jiwa dan raga mereka demi bangsa dan negara Indonesia. Mereka yang mati di medan perang adalah sebagai pahlawan.
Kalau kelompok TPNOPM yang mati jangan diputarbalikan sebagai warga sipil yang tidak berdosa, merka kalau mati ya biarkan saja mereka mati dan mejadi pahlawan bagi kelompoknya, inikan perang sesuai dengan tantangan mereka kepada prajurit TNI.
Dan victor yeimo (KNPB) jangan buat pernyataan propaganda dengan putar balik semua itu dan buat HOAX.
Intan Jaya sesuai surat undangan perang dari TPNOPM adalah wilayah perang, siapaun yang dicurigai sebagai musuh wajar untuk ditangkap, baca hukum aturan perang.
Disana (Intan Jaya) adalah wilayah perang bagi TPNOPM sesuai dengan surat undangan perang yang disampaikan oleh TPNOPM, jadi kalau mau selesai perang salah satu dari pasukan yang bertikai harus angkat bendera putih sebagai tanda untuk menyerah.
Ingat, tidak ada dan tidak mungkin Referendum terjadi dua kali, jika TPNOPM masih terus melakukan tindakan criminal atau melawan pemerintah Indonesia sudah pasti pemerintah tidak memberikan kompromi karena sudah nyata-nyata mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakarat.
Selamat buat Victor Yeimo ya, semoga pernyataanmu dapat dipercaya oleh rakyat papua, pemerintah melalui aparatnya akan terus memantau pergerakanmu, apakah dana otsus yang disalurkan ke KNPB sudah kamu habis di PNG? Atau sudah tidak ada lagi anak perempuan dibawah umur yang mau kamu bawa lari? Akhir dari tulisan Edo.