Polri tidak takut dengan ancaman serangan Kelompok Kriminal Bersenjata

Suaranewspapua.com – Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengaku tidak takut dengan ancaman kelompok kriminal bersenjata. Personel TNI-Polri tak segan-segan memberikan tindakan tegas terukur kepada komplotan separatis tersebut.
Irjen Pol Waterpauw mengatakan, terus berkoordinasi dengan TNI dan satuan tugas lainnya untuk mengamankan daerah-daerah rawan dari ancaman KKB, termasuk Kabupaten Intan Jaya.
“Kendaraan operasional saat ini sudah berada di Sugapa (Intan Jaya) dan diharapkan dapat memudahkan kegiatan anggota dalam melaksanakan tugasnya,” kata Kapolda Waterpauw di Kota Jayapura, Papua, Selasa (16/2/2021).
Personel TNI-Polri tentu selalu siap dan siaga dengan aksi teror dan ancaman dari KKB. Mereka pun siap meladeni tantangan kelompok tersebut, asalkan mereka tidak melibatkan warga sipil.
“TNI-Polri siap namun apakah nantinya KKB bisa dipastikan tidak melibatkan warga sipil?” ujarnya.
Sebelumnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebut kelompoknya akan semakin gencar menyerang personel TNI-Polri. Mereka menuntut agar Pemerintah Indonesia bersedia berunding untuk mencari jalan keluar.
Juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sembom mengatakan, eskalasi pertempuran yang terjadi ke depannya akan terus meningkat. Bila pemerintah enggan berunding.
TNI-Polri siap namun apakah nantinya KKB bisa dipastikan tidak melibatkan warga sipil?” ujarnya.
Sebelumnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyebut kelompoknya akan semakin gencar menyerang personel TNI-Polri. Mereka menuntut agar Pemerintah Indonesia bersedia berunding untuk mencari jalan keluar.
Juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sembom mengatakan, eskalasi pertempuran yang terjadi ke depannya akan terus meningkat. Bila pemerintah enggan berunding.
“Perang pembebasan nasional yang dilakukan oleh pasukan TPNPB (kelompok kriminal bersenjata) tidak akan berhenti. Ini semua akan terus kami lakukan,” kata Sebby.
Namun perundingan tersebut, kata dia, bukan dialog khusus hanya dengan Pemerintah Indonesia. Melainkan dimediasi PBB. Jika hal ini tak direalisasikan, pasukannya akan terus melakukan penyerangan terhadap TNI-Polri.