Sarat Budaya, KONI DIY Audiensi dengan Dinas Kebudayaan Untuk PON XX Papua 2021
Suaranewspapua.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KONI DIY) siap memperkenalkan budaya DIY ke khalayak luas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada Oktober 2021 mendatang.
Baik itu berupa busana daerah dan peralatan tradisional, dalam rangkaian defile atau parade kontingen, menampilkan pertunjukan kebudayaan, dan kesenian.
Terkait dengan hal tersebut, Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto, yang didampingi oleh Sekretaris Umum, Agung Nugroho, melakukan audiensi dengan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan DIY Sumadi, di kantor dinas, Kamis (4/2/2021).
“Pada hari ini kita mengadakan audiensi dengan Plt Kepala Dinas Kebudayaan Bapak Sumadi dan jajaran, menyampaikan bahwa kita ingin bermitra dengan semua dinas terkait, termasuk di dalamnya Dinas Kebudayaan. Untuk menopang dan membantu program KONI DIY. Salah satunya persiapan kita menuju PON XX Papua,” ujar Djoko seusai audiensi.
Lebih lanjut Djoko menjelaskan dalam setiap ajang olahraga nasional, termasuk PON, setiap daerah selain mengirimkan kontingen biasanya juga diminta mengirimkan tim yang bertugas untuk misi kebudayaan dengan bentuk ‘performance culture’ atau pertunjukan kebudayaan.
Melalui kemitraan dengan Dinas Kebudayaan, KONI DIY ingin mempersiapkan hal tersebut sejak dini, meskipun hingga saat ini masih belum terdapat kejelasan terkait dengan penyelenggaraan PON XX Papua tersebut.
“Kami ingin bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dalam menyertakan misi kebudayaan, entah dalam bentuk tim khusus atau ‘include’ dalam kontingen olahraga DIY. Harapannya melalui hal ini kami dapat menunjukkan kepada daerah lain dan nasional tentang budaya Yogyakarta,” imbuhnya
Guru Besar FIK UNY ini juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan apabila opsi kemasan misi kebudayaan, nantinya juga dalam bentuk performa yang akan ditampilkan oleh kontingen DIY.
Mengingat kondisi kahar pandemi Covid-19 yang masih belum menentu, sehingga menyulitkan daerah untuk mengirimkan tim khusus misi kebudayaan.
Dengan opsi tersebut, kontingen seperti atlet/pelatih sebelumnya diberikan pelatihan kegiatan budaya terlebih dahulu, untuk kemudian ditampilkan dalam PON XX Papua.
“Mungkin dalam bentuk parade kontingen dan di depan ada beberapa atlet yang menggunakan pakaian adat Yogyakarta, entah seragam bregada dan bergerak ala prajurit Yogyakarta, sehingga saat kita tampil itu khalayak/penonton akan dapat langsung mengenali kontingen DIY. Tentu itu menguntungkan DIY, kaitannya dalam rangka promosi budaya dan wisata DIY,” katanya.
Dalam audiensi ini disampaikan pula hal pelatihan pengetahuan praktis tentang budaya dan wisata Yogyakarta bagi atlet/pelatih.
Harapannya dalam PON XX Papua, mereka juga dapat bercerita dan mempromosikan tentang Yogyakarta kepada kontingen daerah lainnya.
Tentunya hal tersebut juga akan disinergikan pula oleh KONI DIY dengan Dinas Pariwisata DIY. Pihaknya pun juga berupaya meminta kejelasan kepada PB PON dan pihak terkait perihal itu.
“Terima kasih KONI DIY, pada prinsipnya kami mendukung (untuk kemitraan yang dijalin ini), dan terkait yang disampaikan akan dikomunikasikan lebih lanjut,” imbuh Plt Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Sumadi.