BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Papua Meningkat Sepanjang 2020
Suaranewspapua.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Papua positif sepanjang 2020. Tercatat Pertumbuhan Ekonomi Papua meningkat 1,4 persen. Selain Papua, Sulawesi Juga mengalami peningkatan sebesar 0,23 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan positif di Sulawesi salah satunya disumbang oleh Sulawesi Tengah sebesar 4,86 persen. Penyebabnya yaitu kenaikan produksi nikel.
“Kalau kita lihat di 2020 ini Sulawesi masih tumbuh positif 0,23 persen. Itu karena masih ada pertumbuhan positif khusus untuk Sulawesi Tengah 4,86 persen,” ujar Suhariyanto, Jakarta, Jumat (5/2).
“Di Sulawesi Tengah yang membuat pertumbuhan ekonomi masih positif ada kenaikan produksi nikel,” sambungnya.
Sementara itu, untuk Papua masih tumbuh sekitar 1,44 persen. Hal tersebut dipacu pertumbuhan dua provinsi di Papua yang tumbuh positif sepanjang 2020.
“Untuk Papua yang masih tumbuh 1,44 persen karena ada dua provinsi yang tumbuh positif selama 2020, yakni Maluku Utara 4,29 persen dan Papua 3,23 persen. Papua ada kenaikan produksi tembaga,” tandasnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mengalami kontraksi sebesar 2,07 persen. Sementara itu pada triwulan IV 2020 pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,42 persen dan secara year on year kontraksi sebesar 2,19 persen.
“Pertumbuhan ekonomi secara q to q mengalami kontraksi sebesar 0,42 persen dan pertumbuhan ekonomi y on y dibanding 2019 kontraksi 2,19 persen. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 mencapai kontraksi 2,07 persen,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis Pertumbuhan Ekonomi secara daring, Jakarta, Jumat (5/2).
Perekonomian di berbagai negara pada triwulan IV mulai membaik dibanding triwulan sebelumnya. Seperti Amerika Serikat (AS) yang pertumbuhan ekonominya terkontraksi -2,5 persen di sepanjang 2020.
Lalu Singapura yang anjlok minus 3,8 persen pada tahun lalu, dan Uni Eropa uang tumbuh negatif -4,8 persen. Pengecualian diberikan kepada China dan Vietnam, yang secara ekonomi tumbuh positif. China pertumbuhan ekonominya surplus 6,5 persen, dan Vietnam surplus 4,5 persen.