Ketua Adat Papua Domberai Mendukung Vaksinasi Covid-19
Suaranewspapua.com – Ketua Dewan Adat Papua Wilayah III Domberai, Papua Barat, Zakarias Horota mendukung vaksinasi di Bumi Cendrawasih. Ia juga menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk mendukung pemberian vaksin tersebut. Menurutnya, vaksin adalah pilihan sehat untuk hidup di tengah pandemi. Oleh karena itu, semua pihak wajib mendukung vaksinasi di Papua Barat.
Zakarias juga mengingatkan agar semua orang untuk tidak mudah percaya hoax. Tidak mungkin pemerintah mencelakakan masyarakat lewat vaksin, seperti yang dikatakan oleh hoax. Ia percaya pemerintah akan selalu mensejahterakan dan menyehatkan rakyatnya, dan caranya adalah dengan vaksinasi corona nasional.
Memang ada beberapa berita palsu tentang vaksin Sinovac, yang katanya mengandung sel monyet afrika, padahal salah. Juga ada hoax bahwa vaksin ini bisa mengubah DNA manusia, padahal hal itu rumit dan tak bisa dilakukan hanya dengan menyuntik. Hoax paling menggelikan adalah katanya saat disuntik vaksin, jarumnya bisa masuk ke tubuh manusia, padahal salah.
Edukasi untuk meluruskan hoax corona sangat diperlukan, karena efek berita palsu ini amat berbahaya. Ketika 1 orang percaya berita palsu, maka akan menyebar ke mana-mana. Akibatnya banyak warga sipil yang tidak mau divaksin, hanya karena hoax yang umumnya beredar di media sosial.
Padahal seharusnya semua orang mau disuntik agar program vaksinasi corona nasional berhasil. Menurut dokter Wiku Adisasmito, Juru Bicara Tim Satgas Penanganan covid, vaksinasi diperlukan untuk membentuk herd immunity (kekebalan kelompok). Sehingga ketika semua orang sudah disuntik, tidak ada yang kena corona, karena imunitasnya sangat baik.
Vaksinasi untuk masyarakat di Papua amat penting karena kondisi alamnya yang beda dengan di Jakarta atau Surabaya. Di daerah pedalaman, ada wilayah yang masih berupa pegunungan, dan umumnya transportasi via jalur darat manual alias jalan kaki. Jika mereka kelelahan, imunitasnya menurun. Ketika lalai melepas masker, maka akan mudah tertular corona.