suaranewspapua.com. JAYAPURA- Pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2020, terkait beredarnya berita tentang penembakan seorang Katekis Katholik dan seorang anak di bawah umur mengalami kritis di Kampung jalae, Kabupaten Intan Jaya itu tidak benar atau hoax.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH mengatakan kejadian sebenarnya adalah adanya Kontak tembak antara Tim gabungan TNI –Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker. Atas kejadian tersebut 1 orang dari KKB meninggal dunia an. Rubinus dan 1 orang an. Hermanus Tipagau diamankan petugas.
Tim melakukan tindakan tegas terukur terhadap pelaku karena melakukan perlawanan dengan jumlah anggota sebanyak 50 orang. Satu orang Kelompok KKB yang meninggal Dunia tersebut dan satunya lagi yang diamankan petugas, terlibat dalam penembakan tim TGPF. Penembakan dipimpin oleh Benny Mamoto pada tanggal 9 Oktober 2020 lalu. Sehingga Bambang Purwoko (anggota TGPF) dan dua anggota TNI-AD terluka.
Hasil penyidikan tim membawa petunjuk lokasi persembunyian 50 orang KKB kelompok Sabinus Waker. Tepat setelah penindakan, beredar narasi penembakan terhadap remaja katekisan. Diksi katekisan digunakan oleh KKB untuk menggiring opini berbasis agama. Padahal setelah dikonfirmasi pihak keluarga korban penembakan, remaja tersebut telah dengan sukarela bergabung dengan KKB. Pada penyerangan tersebut, remaja dipersenjatai mirip seperti strategi perang di Sudan.
Di mana kelompok pemberontak akan mengkader anak di bawah umur dan dipersenjatai untuk dibodohi menjadi tameng hidup saat terjadi penindakan. Saat ini korban sedang dirawat dan diusahakan yang terbaik untuk kesembuhannya sehingga dapat diambil kesaksian utuh atas kekejian kelompok KKB Sabinus Waker.
Dihimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita – berita yang belum jelas sumbernya, mari kita bijak dalam bermedia sosial dan mari kita bersama-sama menjaga Kamtibmas di Tanah Papua ini agar tetap aman dan kondusif.