Ekonomi BisnisHukum&Kriminal

KKB Tak Biar Kan TGPF Untuk Bongkar Realita Kejadian Di intan Jaya

suaranewspapua.com. INTAN JAYA- Pasca terjadi penembakan di Intan Jaya, beberapa orang yang tergabung di dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) langsung turun ke lokasi kejadian untuk mencari fakta.

Benny Mamoto selaku pemimpin TGPF memimpin 18 orang yang terdiri dari beberapa elemen masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan akademisi.

Tim TGPF memiliki target mencari apa yang sebenarnya terjadi pasca tewasnya 2 anggota TNI, 1 warga dan 1 pendeta atas nama Yeremia Zanambani.

“Kami ingin membuat terang peristiwa ini, itu kuncinya. Kami ingin membuat terang peristiwa ini dari kesimpangsiuran informasi yang beredar saat ini,” kata Benny.

Pada perjalanannya ke Intan Jaya Papua pada Rabu (07/10/2020), TGPF bertolak dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Sugapa dengan menggunakan pesawat carteran. Tim tiba di Sugapa pada pagi hari sekitar pukul 08.32 WIT.

TGPF menjalankan tugas olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penembakan di Distrik Hitadipa, Intan Jaya.

TGPF ada 18 orang, akan tetapi hanya beberapa saja dari tim investigas yang berangkat ke Sugapa. Tetapi, langsung di bawah pimpinan Ketua Tim TGPF Benny Mamoto.

Setelah selesai dan pulang dari Hitadipa menuju Sugapa, TGPF ditembaki KKB pada sore hari, pukul 15.45 WIT.

“Benar terjadi penghadangan oleh KKB setelah laksanakan olah TKP di Hitadipa menuju Sugapa. Korban 1 militer dan 1 tim investigasi,” kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa.

Penembakan terjadi di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita, Intan Jaya. Tepatnya, di tanjakan Wagonopone, sekitar 4 atau 5 km menjelang Sugapa dari arah Hitadipa. Saat itu TGPF sedang kembali dari Distrik Hitadipa menuju ke Sugapa.

Akibatnya, ada dua korban terluka dari tembakan KKB yakni yang pertama dari Satgas Apter Hitadipa, Sertu Faisal Akbar. Sedangkan satu lagi dari warga sipil yaitu Dosen UGM yang masuk ke dalam TGPF, Bambang Purwoko. Bambang mengalami luka tembak di pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri.

Kedua korban langsung dilarikan dan dirawat di RSUD Sugapa. Sementara lainnya, mencari titik lokasi yang aman.

Perlu diketahui bahwa Bambang Purwoko adalah salah satu akademisi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM). Bambang berprofesi sebagai dosen. Dia sangat perhatian dengan kondisi di Papua.

“Beliau kebetulan Ketua Pokja Papua di UGM. Dedikasinya luar biasa terhadap pembangunan di Papua, termasuk bidang pendidikan. Beliau memfasilitasi anak-anak lulusan SMA Papua dibawa ke Yogya untuk diberikan pelatihan-pelatihan terencana agar bisa masuk ke perguruan tinggi-perguruan tinggi yang baik di Jawa, tidak hanya di UGM,” kata Rektor UGM Panut Mulyono.

Pasca kejadian, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengungkapkan apabila pelaku penembakan terhadap TGPF itu adalah kelompok Sabinus Waker, adik dari Ayub Waker.

Kelompok itu menamakan dirinya ‘kemabu’, sudah beroperasi sejak akhir 2019 di TEmbagapura, kemudian bergeser ke Intan Jaya. Mereka punya 17 pucuk senjata api.

“Sabinus Waker sendiri merupakan adik dari Ayub Waker yang meninggal 2019 lalu,” kata Waterpauw.

Related Articles

Back to top button