Indonesian
Arabic
Chinese (Simplified)
Dutch
English
French
German
Italian
Portuguese
Russian
Spanish
suaranewspapua.com. JAYAPURA- Buah merah merupakan komoditas lokal unggulan Papua Barat. Manfaat buah ini dipercaya oleh masyarakat Papua dapat mengobati berbagai penyakit dan baik bagi kesehatan.
Mengetahui keunggulan buah ini, Bea Cukai, dengan mengemban fungsi sebagai fasilitator perdagangan, yaitu memberi kemudahan dan memfasilitasi perdagangan internasional, menyanggupi untuk memfasilitasi ekspor buah merah hingga mampu menembus pasar dunia.
“Pada tanggal 7 September 2020 lalu, kami menerima kunjungan perwakilan dua perusahaan, yaitu Nova Morin dari CV Morbers JPR dan Agustinus Nyaro dari PT Maritel Bahtera Logistik yang menyampaikan rencana ekspor ekstrak buah merah asli Papua,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura, Albert Simorangkir, Jumat (25/09).
Dalam rencana ekspor tersebut, ekstrak buah merah milik CV Morbers JPR akan dikirim ke Jepang melalui PT Maritel Bahtera Logistik. Hal ini pun disambut baik Albert yang mengungkapkan bahwa Bea Cukai akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua dalam hal memfasilitasi kemudahan ekspor.
“Kami akan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Papua agar dapat merangkul para calon eksportir untuk mengekspor hasil bumi dan laut lainnya. Terutama ekspor di bidang komoditas yang belum pernah diekspor ke luar negeri dan merupakan komoditas asli Papua,” ujar Albert optimis.
“Diharapkan dengan adanya komoditas ekspor baru di Jayapura ini dapat mendorong perekonomian negara terutama dalam hal pendapatan daerah di Papua dan dapat meningkatkan perekonomian di Jayapura ini, serta membuka peluang dan diikuti oleh para penghasil bumi dan laut lainnya yang memiliki potensi ekspor di Papua untuk berani mengekspor komoditasnya ke luar negeri juga,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan ekspor produk pertanian Papua perlu terus ditingkatkan untuk mendorong kinerja perdagangan nasional. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor sektor pertanian di awal 2020 sudah mengalami peningkatan tertinggi year on year (yoy) dibanding sektor lainnya di tahun sebelumnya sebesar 4,54 persen.
