“Wisata Belanja Pangan Lokal” Sarana Tingkatkan Kesejahteraan Pedagang Mama-mama Papua
suaranewspapua.com. TIMIKA- Sebagai upaya untuk meramaikan dan menggairahkan roda perekonomian di Pasar Sentral Timika, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mimika, Papua menggelar wisata belanja pangan lokal, Jumat (18/9).
Wisata belanja pangan lokal merupakan saran dari Bupati Mimika Eltinus Omaleng yang bertujuan meningkatkan pendapatan khususnya mama-mama Papua yang menjual hasil kebun mereka.
Sebagai langkah awal, Pj Sekda Mimika Jeny O. Usmany dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta ASN di lingkup Pemkab Mimika memulai berbelanja kebutuhan yang dijual mama-mama Papua.
Adapun bahan pangan lokal yang dibeli, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, sagu, ikan, dan kerajinan anyaman noken.
Melihat banyak pejabat daerah yang datang, nampak keceriaan mama-mama Papua. Sembari tersenyum mereka menawarkan barang dagangannya.
“Ayo bapak ibu, beli sayur-sayuran ini,” ucap salah satu mama-mama Papua yang berjualan sayuran.
Selain berburu bahan pangan lokal, para pejabat dilingkup Pemkab Mimika juga membagi-bagikan masker dan hand sanitizer.
Kepala Disperindag Mimika, Michael R. Gomar mengatakan, kegiatan ini merupakan ini langkah awal pihaknya memberikan motivasi kepada mama-mama Papua, terhadap hasil jerih payah dalam bercocok tanam.
“Kegiatan ini atas saran Bapak Bupati, dan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang dipimpin Ibu Sekda, dan diikuti para pimpinan OPD,” kata Gomar.
Selain itu, ini juga sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang lainnya, untuk masuk serta menempati tempat-tempat di Pasar Sentral.
Sehingga, aktifitas Pasar Sentral sebagai pusat perdagangan serta salah satu ikon di Mimika bisa diwujudkan.
“Wisata belanja pangan lokal tidak hanya sekali, tapi jadi program rutin yang akan dilakukan setiap bulannya,” ujarnya.
Gomar juga mengatakan, sebagai OPD teknis yang dibantu oleh tim gabungan (Pemda Mimika bersama TNI-Polri) terus berupaya dalam melakukan pengawasan dan penertiban para pedagang.
Terbukti mama-mama Papua yang sebelumnya berjualan di pasar lama sudah banyak yang masuk ke Pasar Sentral.
“Tim gabungan pengelolaan dan penertiban pedagang akan terus bekerja, karena masih ada pedagang yang berjualan di pasar gorong-gorong,” ujarnya.
Gomar menambahkan, selain itu untuk masalah yang mama-mama Papua ini, pemerintah daerah akan melakukan langkah-langkah strategis, yakni dengan mengakomodir barang dagangan.
Langkah strategis ini diambil dan dikhususkan kepada mama-mama Papua, agar tetap exist dan mengembangkan diri.
“Langkah strategis ini, diharapkan bisa terwujud di 2021 nanti,” ungkapnya.
*Masalah Transportasi*
Sementara menyangkut masalah transportasi yang dikeluhkan mama-mama Papua pada saat direlokasi dari pasar lama, Jalan Bhayangkara, Gomar mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, diantaranya Koperasi Maria Bintang Laut dan Dinas Perhubungan.
Koordinasi transportasi ini, khususnya untuk mama-mama Papua dari lima kampung, yakni Kampung Nayaro, Koperapoka, Nawaripi, Ayuka, dan Tipuka.
Dimana khususnya yang dari Kampung Nayaro akan ditangani oleh bus dari TNI. Sementara empat kampung lagi ditangani oleh bus dari Koperasi Maria Bintang Laut. Serta didukung dua bus dari Dinas Perhubungan.
“Jadi mulai berangkat sampai pulang, bus-bus ini yang akan mengantarkan mama-mama Papua dari lima kampung tersebut,” ujarnya.
“Dan untuk jam operasionalnya juga sudah diatur. Dimana untuk Nayaro, Tipuka dan Ayuka akan berjualan mulai pukul 05.00-11.00 WIT. Kemudian Nawaripi dan Koperapoka mulai jualan 16.00-18.00 WIT ,” ungkapnya.