Bupati Puncak Serahkan BLT untuk Distrik Agandugume dan Bina

Suaranewspapua.com- JAYAPURA- Bupati Puncak Willem Wandik membagikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga di Distrik Agandugume dan Distrik Bina. Kedua distrik biasa menjadi perlintasan Kelompok Sipil Besenjata (KSB).
Namun, Bupati Willem tetap hadir kepada warga di 2 distrik tersebut, untuk membuktikan bahwa negara hadir dimanapun masyarakat berada.
Saat kedatangannya, Bupati Willem disambut dengan tarian perang khas warga setempat. Dalam pembagian BLT juga berlangsung aman dan lancar.
Karena alasan keamanan, kedatangan Bupati Willem ke Distrik Agandugume hanya didampingi petugas PT. Bank Papua Kabupaten Puncak dan Badan pemberdayaan masyarakat Kampung (BPMK) setempat.
Sementara di Distrik Bina, Bupati Willem didampingi petugas Bank Papua dan Ketua DPRD, serta Kepala Bappeda Puncak.
“Kami sempat bertemu dengan kelompok sipil besenjata (KSB) dan sempat berbicang, walau hanya singkat. Mereka (KSB) menyampaikan sejumlah aspirasi, salah satunya adalah pembangunan di daerah yang dikenal sebagai daerah basis KSB itu,” jelasnya, dalam keterangan tertulisa yang diterima KabarPapua.co, Minggu 2 Agustus 2020.
Bagi Bupati Willem, KSB merupakan bagian dari saudara atau keluarga yang hanya berbeda pendapat.
“Dalam pertemuan itu, mereka (KSB) sampaikan Tuhan terima kasih, negara bisa hadir disini. Mereka sampaikan kepada saya, minta pendidikan, pusat grosir, bandara dibangun kembali, bangun kesehatan dan tempatkan tenaga mantri dan mereka berjanji menjaga pembangunan,” kata Bupati, mengulang kembali pembicaraan dengan para KSB.
Penyerahan BLT di Distrik Bina terdiri dari 3 distrik yakni Distrik Bina, Pogoma, dan Kembru. Sementara jumlah dana yang disalurkan Rp10,600 miliar untuk dibagikan kepada 23 kampung lebih.
Sedangkan di Distrik Agandugume terbagi atas Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi yang disalurkan sebesar Rp4 miliar lebih yang diperuntukan bagi 14 kampung.
“Demi misi kemanusiaan mewakili pemerintah pusat, Presiden dan para menterinya, saya turun langsung bertemu warga untuk menyerahkan dana bantuan BLT, tanpa membedakan warganya. Sebab di masa pandemi ini, semua warga terdampak corona, tidak bisa bekerja seperti biasanya, aktvitas terbatas, dampak tersebut beimbas kepada seluruh warga, termasuk kepada mereka yang masih berseberangan pendapat,” ujarnya.
Lanjut Bupati Willem, biasanya warga di 2 distrik mengangkut bahan makanan atau hasil kebun dari kabupaten terdekat, seperti Puncak Jaya dan Lanny Jaya. Sehingga dirinya berencana membangun pusat grosir, sebagai bentuk perhatian negara di daerah yang dikenal sebagai basis KSB ini.
Bupati Willem menambahkan di Distrik Agandugume sudah dibangun lapangan terbang dan sekolah. Sementara di Bina, pembangunan lapangan terbang sedang dilakukan.
“Kerinduan kita sangat besar untuk membangun dengan cepat daerah itu, namun harus diakui adanya keterbatasan tenaga dan biaya, terutama biaya angkutan logistik. Tetapi selaku pemerintah, saya katakan kepada mereka (KSB), bahwa pemerintah tidak lari, pemerintah selalu ada. Pelan tapi pasti kita akan membangun daerah ini,” ujarnya.
Bahkan di Distrik Bina, Bupati Willem bertemu dengan salah satu keluarga misionaris yang menginjili daerah itu. Bupati berencana akan membantu biaya bagi misionaris yang saat ini sedang menterjemahkan alkitab dalam bahasa Delem, bahasa daerah wilayah Distrik Bina.
Setelah dari 2 distrik itu, keesokan harinya pada Sabtu 1 Agustus 2020, rombongan Bupati didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Puncak, Ny.Elpina Kogoya Wandik menuju ke Distrik Doufo dan Dorvos yang berada di dataran rendah sungai Mamberamo, untuk menyerahkan BLT berjumlah Rp6 miliar.
Masing-masing distrik mendapatkan Rp3 miliar yang diperuntukan bagi 14 kampung. Kunjungan ini mengakhiri rangkaian dua pekan program turun distrik dalam rangka penyerahan BLT bagi dampak Covid-19 yang bersumber dari dana kampung.