Presiden Paiki: Organisasi ULMWP Menghambat Upaya Papua
Suaranewspapua.com- JAYAPURA- Bukan pertama kalinya ULMWP memunculkan konflik antar sesama pejuang hak bangsa Papua. Permasalahan kelompok bentukan Otto Motte bersama Benny Wenda dengan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang beru-baru ini ramai hanyalah sebagian kecil dari kulit permasalahan.
Oleh ketua kongres West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL), Drs. S.M. Paiki. Menurut Paiki WPNCL yang telah terbentuk sejak 2005 sudah bergerak untuk mengikuti berbagai pertemuan parlemen di Pacific.
Namun pada tahun 2017 ia menuturkan bahwa pembentukan organisasi baru yang saat ini dinalai ULMWP cukup memaksakan dan berpotensi membuat kerancuan.
“Otto Motte dan Benny Wenda tiba-tiba mereka muncul untuk membentuk wadah baru. Mereka seolah-olah merasa bahwa WPNCL tidak mampu dan tidak cukup dalam melakukan perlawanan-perlawanan,” ujar Paiki.
Ia menduga bahwa ada kepentingan khusus dengan dibentuknya ULMWP dalam menyaingi WPNCL.
“Walaupun ketika WPNCL dibentuk kami tidak mempermasalhkan keberadaan mereka (Otto dan Benny) yang berada di Amerika dan Inggris, bahkan sejak pertama kali kantor WPNCL diberdirikan. Tapi yang sangat disayangkan adalah ketika organisasi ini sudah berjalan sebagaimana mestinya, baru datanglah orang-orang itu dengan organisasi baru sebagai upaya menghancurkan kekuatan kami,” terang Paiki.
Ia menilai bahwa lebih baik mereka bisa bergabung dan memperkuat WPNCL. Bukan memaksa dan membentuk organisasi baru bernama ULMWP. Tentang pembentukan ULMWP juga dikatakan oleh Paiki bahwa status WPNCL yang sudah hampir menjadi anggota penuh MSG terpaksa dibatalkan karena terdapat dua wadah organisasi sehingga terjadi dualisme.
“Jalur WPNCL hampir selesai untuk membawa Papua sebgai anggota penuh MSG. Namun ULMWP lewat Benny Wenda bermain belakang dengan melakukan lobi-lobi ke beberapa lembaga di Papua, sehingga hal itu membuat upaya WPNCL terhambat,” tambahnya.
WPNCL terpaksa disingkirkan oleh ULMWP. keberadaan organisasi induk yang lebih dulu terbentuk hanya dianggap remeh, dan hingga saat ini pihak ULMWP telah menutup diri tentang penyelesaian permasalahan yang terjadi.
“Saya berpandangan bahwa mereka (ULMWP) apakah merasa lebih baik dari kami hingga tidak mau duduk berdiskusi. Ini tidak baik, dan seharusnya sebagai sesama pejuang tidak dibenarkan hal-hal miring semacam ini,”
Diakhir penuturannya Drs. Paiki memberi dorongan kepada seluruh rakyat Bangsa Papua tentang tujuan utama pergerakan. kehati-hatian dan pemikiran yang rasional juga harus dipahami. Atas pergerakan ULMWP sebagai organisasi baru, dan setelah WPNCL dilindas, ada kemungkinan berbagai fraksi lain yang sedang memperjuangkan Papua juga akan terhempas.