Suaranewspapua.com- MERAUKE- Panti Asuhan Kartini menampung sebanyak 40 anak yatim dan piatu yang berasal dari kalangan keluarga tidak mampu di Merauke. Sebagian besar mereka ialah Orang Asli Papua atau OAP.
“Kami tidak menutup kesempatan kepada anak dari keluarga Nonpapua. Kalau ada yang mengantar (mendaftar), mereka pasti kami terima (sebagai penghuni panti),” kata Pemimpin Panti Asuhan Kartini Jostina Mandarasi, Senin (29/6/2020).
Panti Asuhan Kartini beralamat di Jalan Parakomando Kelurahan Mandala, Merauke. Kepemilikan dan pengelolaannya ditangani pemerintah daerah setempat.
“Seluruh kebutuhan makan-minum (keperluan sehari-hari) ditanggung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke. Kami yang mengurus dan mengatur kebutuhan mereka,” ujar Mandarasi.
Para penghuni panti berasal dari Distrik Tabonji, Kaiza, dan Merauke bahkan dari Kabupaten Boven Digoel. Mereka ada yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas dan sederajat.
“Pemerintah (Pemkab Merauke) setiap tahun mengalokasi anggaran untuk anak-anak di Panti Asuhan Kartini. Segala kebutuhan mereka di panti maupun di sekolah menjadi tanggung jawab pemerintah,” kata Kepala Dinas Sosial Merauke Yohanes Samkakai, beberapa waktu lalu.
