Gugus Tugas Covid-19 Akan Tutup Pasar Youtefa Selama Satu Minggu

Suarapapuanews.com.- JAYAPURA, Ketua Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan Covid-19 Kota Jayapura, H Rustan Saru mengungkapkan bahwa sesuai laporan dari Posko Gugus Tugas, telah dilakukan rapid test di Pasar Youtefa selama tiga hari berturut-turut kepada pedagang di Pasar Youtefa.
“Dari data yang kami peroleh dari Pokja Penanganan bahwa selama tiga hari ini jumlah yang telah di rapid test pedagang sebanyak 1948 pedagang. Dimana jumlah yang reaktif adalah sebanyak 394 pedagang,” terangnya.
Dalam artian jumlah reaktif rapid dari total pedagang yang di rapid test sebanyak kurang lebih 20,2% dari populasi yang di rapid test.
Dikatakan, bila dibandingkan dengan Pasar Hamadi yang mencatat 15,2% reaktif maka Pasar Youtefa lebih timggi, yaitu 20,2%.
“Ini berarti lebih tinggi,” ungkapnya.
Sesuai dengan data hasil rapid test tersebut, maka pihaknya meminta kepada pedagang di Pasar Youtefa, kemungkinan akan pertimbangkan pada awal bulan depan untuk melakukan penutupan Pasar Youtefa sekitar satu minggu.
“Ini akan dilakukan di awal bulan Juli mendatang. Yang kedua saya minta kepada para pedagang untuk memahami ini, untuk mengetahui ini. Untuk memaklumi, ini dalam rangka kita bersatu melawan, mencegah memutus mata rantai penyebaran Covid di Pasar Youtefa Abepura,” pintanya.
Dikarenakan ini sangat emergency, sangat penting, sangat mendesak dan perlu dilakukan langkah-langkah penutupan ini.
Karena tingginya penyebaran virus di Pasar Youtefa, sesuai dengan data yang diterima dari lapangan.
Yang ketiga bahwa kepada para pedagang yang telah reaktif rapid, akan segera dilakukan swab.
Saat ini sudah ada 138 yang sudah di lakukan swab dan hal ini terus berjalan. Untuk itu, para pedagang diminta tidak menghilangkan jejak, sehingga mudah untuk gugus tugas melakukan karantina terhadap yang reaktif ini. Dan bagi para pedagang yang reaktif diminta tetap stay (tinggal) di rumah.
“Masih karantina mandiri, sambil kita menunggu hasil swab dari Balitbangkes dan Labkesda Provinsi Papua,” bebernya.
Dengan begitu dirinya meminta hal ini dapat dipahami. Dengan demikian diharapkan hasil PCR positif Covid-19 Jumlahnya bisa sedikit.
“Ini doa kita bersama,” pungkasnya.